IHSG Masih Rentan Terkoreksi

Ilustrasi IHSG. (Foto: ANTARAFOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih kembali melemah hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, laju IHSG akan bergerak di level support 6.046 dan level tertinggi 6.120.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (11/12), IHSG ditutup melemah di level 6.076,59 atau turun 0,59 persen. Menurut Dennies, pelemahan IHSG kemarin diakibatkan melemahnya nilai tukar rupiah dan masih minimnya sentimen positif.

“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal pergerakan IHSG tertahan di area resistance upper bollinger band dan indikator stochastic bergerak di area overbought membentuk deadcross sehingga sangat rentan terjadi koreksi dalam jangka pendek,” tulis Dennies dalam risetnya, Rabu (12/12).

Hal berbeda dikatakan Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya. Dia bilang IHSG masih bisa bangkit dan bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini.

“Pola pergerakan IHSG hingga pertengahan bulan di penghujung tahun 2018 masih terlihat dapat kembali melanjutkan kenaikan,” ujarnya.

Ilustrasi IHSG. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Menurut William dirinya cukup optimistis dengan adanya potensi capital inflow yang masuk ke pasar modal. Selain itu kondisi stabilnya fundamental perekonomian juga diharapkan dapat mendorong laju IHSG.

“Saat ini IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka panjang, IHSG pada hari ini masih memiliki potensi mengalami penguatan,” jelasnya.

Menu saham unggulan:

PT Mayora Indah Tbk (MYOR),

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI),

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM),

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP),

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR),

PT Gudang Garam Tbk (GGRM),

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP),

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).