Imbal Hasil SBR005 Ditawarkan 8,15 Persen, Berminat?

9 Januari 2019 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menawarkan surat utang secara online atau Saving Bond Ritel seri SBR005 mulai 10-24 Januari 2019. Adapun tingkat imbal hasil atau kupon yang ditawarkan sebesar 8,15 persen untuk periode tiga bulan pertama.
ADVERTISEMENT
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting, mengatakan penetapan besaran kupon tersebut berasal dari suku bunga acuan yang berlaku saat ini yaitu 6 persen ditambah spread tetap.
"Kupon yang ditawarkan 8,15 persen, berasal dari suku bunga acuan BI saat ini 6 persen dan spread 2,15 persen," ujar Loto kepada kumparan, Selasa (9/1).
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian Tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 215 basis poin.
Artinya, jika terjadi kenaikan suku bunga acuan BI maka tingkat kupon bisa bertambah. Namun, tingkat kupon sebesar 8,15 persen merupakan imbal hasil minimal dan tidak akan berkurang sampai jatuh tempo. Namun, Loto enggan menyebutkan target indikatif dari SBR005 tersebut.
Kantor Kementerian Keuangan (Foto: Kemenkeu Foto/Langgeng)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian Keuangan (Foto: Kemenkeu Foto/Langgeng)
Tujuan dari penerbitan SBR005 ini yaitu mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN) ritel, juga untuk memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi, dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019.
ADVERTISEMENT
SBR005 akan resmi dijual mulai 10 Januari 2019 pukul 09.00 WIB dan berakhir pada 24 Januari 2019 pukul 10.00 WIB. Syarat minimal pemesanan adalah senilai Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar dengan tenor dua tahun.
Seperti seri sebelumnya, SBR005 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo pada 10 Januari 2021. SBR005 bisa dicairkan maksimal 50 persen pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo atau early redemption.
Masyarakat yang berminat berinvestasi melalui SBR005 dapat membelinya melalui sebelas mitra distribusi yang akan membuka layanan secara daring. Mitra distribusi tersebut yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Trimegah Sekuritas, Bareksa, Tanamduit, Investree, dan Modalku.
ADVERTISEMENT