IMF: Amunisi Fiskal Negara Harus Kuat saat Ketegangan Ekonomi Global

9 Oktober 2018 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plenary Hall untuk Annual Meeting IMF-WB, Nusa Dua, Bali. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Plenary Hall untuk Annual Meeting IMF-WB, Nusa Dua, Bali. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan ketidakpastian global akibat perang dagang semakin meningkat. Lembaga keuangan internasional itu pun bahkan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 3,7 persen, dari sebelumnya 3,9 persen.
ADVERTISEMENT
IMF juga mengukur tingkat keparahan ancaman perdagangan global tersebut ke pertumbuhan ekonomi global. Chief Economist IMF Maurice Obstfeld mengatakan, amunisi fiskal dan monter yang dimiliki banyak negara semakin menipis untuk menghadapi ancaman tersebut, bahkan lebih sedikit dibandingkan ketika krisis keuangan global 2008.
"Mekanisme kerja sama kebijakan global multilateral sedang mengalami ketegangan, terutama dalam perdagangan, dan perlu diperkuat. Pemerintah memiliki amunisi fiskal dan moneter lebih sedikit daripada ketika krisis keuangan global pecah sepuluh tahun lalu," ujar Maurice dalam IMF World Economic Outlook di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Untuk itu, IMF menyarankan berbagai negara untuk membangun penyangga fiskal yang semakin kuat. Hal ini untuk meningkatkan ketahanan keuangan negara, termasuk dengan cara meningkatkan reformasi struktural.
Menko Perekonomian Darmin Nasution di High Level Parliamentary Meeting IMF-WB Nusa Dua, Bali. (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution di High Level Parliamentary Meeting IMF-WB Nusa Dua, Bali. (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
"Perlu membangun buffer fiskal mereka dan meningkatkan ketahanan dengan cara-cara tambahan, termasuk dengan meningkatkan rezim regulasi keuangan dan memberlakukan reformasi struktural yang meningkatkan bisnis dan tenaga kerja, sesuai dinamisme pasar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
IMF memproyeksikan ekonom global akan tumbuh stagnan sebesar 3,7 persen di tahun ini maupun di tahun depan. Proyeksi ini sama seperti realisasi 2017 sebesar 3,7 persen.
Untuk Amerika Serikat, IMF memproyeksikan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut tumbuh 2,9 persen di tahun ini dan turun menjadi 2,5 persen di tahun depan. Sementara untuk China, IMF memproyeksikan ekonominya tumbuh 6,6 persen di tahun ini dan 6,2 persen di tahun mendatang.
Untuk negara berkembang di Asia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen di tahun ini dan 6,3 persen di tahun depan.