IMF: Perang Dagang Kurangi 1 Persen Perekonomian Global

12 Oktober 2018 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat menjadi narasumber dalam acara The Bali Fintech, Kamis (11/10/2018). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat menjadi narasumber dalam acara The Bali Fintech, Kamis (11/10/2018). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Para delegasi dan pimpinan keuangan dunia hari ini menghadiri rapat pleno di Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia atau World Bank (WB).
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sambutannya mengatakan, ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian, utamanya dari sektor perdagangan. Bahkan ketegangan perdagangan ini dapat mengurangi 1 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global hingga 2019.
Adapun IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hingga akhir tahun ini sebesar 3,7 persen, turun dari sebelumnya yang mencapai 3,9 persen. Begitu juga di tahun depan yang diperkirakan sebesar 3,7 persen.
"Kami memperkirakan bahwa eskalasi ketegangan perdagangan saat ini dapat mengurangi PDB global hampir 1 persen selama dua tahun ke depan," ujar Lagarde dalam Rapat Pleno IMF-World Bank, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Annual Meetings IMF dan World Bank Group Plenary Session di BNDCC, Bali. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Menurut dia, semua negara perlu bekerja sama menangani permasalahan perdagangan. Namun yang utama, sistem perdagangan global perlu direformasi menjadi lebih baik dan adil untuk semua negara.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas, kita perlu mengurangi sengketa ini. Itu berarti memperbaiki sistem, bersama-sama," jelasnya.
Lagarde menyadari, saat ini sejumlah negara juga masih memiliki tantangan terkait utang. Namun hal ini bisa diatasi dengan kerja sama dengan berbagai negara untuk melakukan sejumlah reformasi.
IMF mencatat, utang swasta saat ini mencapai USD 182 triliun atau 224 persen terhadap PDB global. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 60 persen dari sebelas tahun yang lalu atau pada 2007.
"Ketika kondisi keuangan mengetat, 'angin' bisa bergeser, terutama untuk pasar negara berkembang yang menyebabkan pembalikan aliran modal. Dan ini bisa dengan mudah mempercepat dan menyebar melintasi perbatasan," tambahnya.