Inalum Utang dari 11 Bank untuk Mencaplok 51 Persen Saham Freeport

12 Juli 2018 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Inalum (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Inalum (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Induk holding BUMN tambang, PT Inalum (Persero), resmi mencaplok 51% saham PT Freeport Indonesia. Untuk menguasai itu semua, Inalum harus merogoh kocek hingga USD 3,85 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya meminjam uang dari 11 bank untuk beli saham Freeport. Namun dia enggan memberitahu bank mana saja yang dimaksud. Bank tersebut berasal dari Jepang dan bank BUMN.
“Sudah ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. Bentuknya sindikasi,” kata Budi saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7) usai menandatangani Head of Agreement bersama Freeport-McMoran Inc.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini mengatakan Inalum sudah mendapatkan dana pinjaman dari bank sebesar USD 5,2 miliar. Terkait hal itu, Budi mengatakan tidak akan mengambil dana sebanyak itu dari pihak luar.
Budi mengakui jika yang ditawarkan bank melebihi dari yang dibutuhkan perusahaan. Karena itu dia menegaskan, dana yang akan dipinjam sesuai dengan kebutuhan untuk membayar divestasi saham PTFI.
ADVERTISEMENT
“Iya, karena enggak mungkin kami butuh USD 3,8 miliar minjemnya USD 7 miliar, enggak mungkin. Jadi kami yang sudah ditawarkan istilahnya, jangan dipake, oversubscribe. Yang menawarkan sudah lebih banyak dari yang kita butuhkan, tinggal kami cari mana terms-nya paling baik,” lanjutnya.
Dia juga menuturkan kalau dari kas internal holding BUMN tambang memiliki cash sekitar USD 1,5 miliar. Saat ini pihaknya masih memikirkan apakah akan menggunakan uang internal atau tidak.
Budi menegaskan pihaknya membutuhkan waktu dua bulan dari sekarang untuk menyelesaikan transaksi ini. Tapi Menteri Rini ingin ini bisa dirampungkan selama satu bulan saja.