Incar Capex Rp 28 T, Indosat Buka Opsi Rilis Obligasi dan Rights Issue

2 Mei 2019 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS Tahunan 2019 Indosat Ooredoo di Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RUPS Tahunan 2019 Indosat Ooredoo di Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Indosat Tbk (ISAT) menganggarkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) selama tiga tahun ke depan sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indosat Chris Kanter mengatakan, ada beragam opsi pembiayaan yang mungkin dilakukan untuk belanja modal tersebut, yaitu mulai dari penerbitan saham baru atau rights issue hingga penjualan menara telekomunikasi (BTS).
"Kita kan sudah dapat izin dari shareholder alokasikan capex sampai USD 2 miliar. Pembiayaannya ya banyak opsi, bisa obligasi dan rights issue, injeksi dari pemegang saham, (tower) juga termasuk salah satu opsi,” ujar Chris di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5).
Meski Indosat tahun 2018 dirundung kerugian hingga Rp 2,4 triliun, kata Chris, pihaknya menilai potensi untuk pengembangan data masih cukup menjanjikan, yaitu, pada tahun 2018 ini mencapai 1,87 terrabyte.
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
“Kami meyakinkan apa yang sudah dicapai di 2018, kita melihat bahwa network berjalan cepat masif. Semoga 2019 bisa mencapai angka yang kita harapkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tahun 2019 ini boleh jadi menjadi tahun menentukan bagi Indosat. Indosat, kata Chris, juga telah khusus menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp 10 triliun untuk pengembangan bisnis. Belanja modal ini diambil dari anggaran capex yang disiapkan sebesar Rp 28 triliun untuk 3 tahun ke depan.
Chris mengungkapkan, berbagai pengembangan bakal dilakukan untuk mendongkrak laba perseroan. Salah satu yang dibidik adalah penyediaan data para jemaah yang beribadah di tanah suci sebanyak 1,2 juta.
Di samping itu, dana capex itu juga akan digunakan untuk pengembangan Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 18.000 di tahun ini.
“Semua komponen (upaya) untuk bisa kita lakukan,” tandasnya.