Indeks SDM RI Kalah dari Malaysia, Ini Langkah Pemerintah

11 Oktober 2018 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana antrean masuk di Stadion Wibawa Mukti. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana antrean masuk di Stadion Wibawa Mukti. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia akan menggunakan Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Index/HCI) yang dirilis Bank Dunia untuk meningkatkan kinerja peningkatan kualitas masyarakat. HCI Indonesia sendiri sebesar 0,53 atau menempati peringkat ke-87 dari 157 negara yang diteliti oleh Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
"Ini pendekatan yang baik bagi Indonesia untuk tahu persis kita berada di mana. Dengan skor 0,53 artinya kita ada pekerjaan rumah untuk memperbaikinya," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (11/10).
Suahasil menekankan, hasil penilaian itu masih relatif baik karena skor Indonesia masih berada di atas rata-rata negara berpenghasilan menengah ke bawah yang sebesar 0,48. Namun, dalam catatan Bank Dunia, Indonesia masih berada di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik dengan skor 0,62.
Di antara negara ASEAN, Indonesia juga masih berada di bawah Singapura yang merupakan peringkat pertama di dunia (skor 0,88). Sementara skor HCI Vietnam sebesar 0,67; Malaysia 0,62; Thailand 0,6; dan Filipina 0,55. Untuk itu, kata Suahasil, perlu ada perbaikan dari berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi sorotan dari laporan Bank Dunia tersebut adalah terkait isu kekurangan gizi atau stunting. Suahasil mengatakan, hal itu menjadi salah satu indikator penting yang menentukan kualitas SDM suatu negara.
"Karena untuk mengatasi stunting ini multisektor, kami akan membahasnya dengan kementerian dan lembaga," kata dia.
Berdasarkan laporan HCI Bank Dunia yang diluncurkan dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia, skor suatu negara mengartikan potensi ekonomi dari negara tersebut. Misalnya skala 0,5, artinya individu dan negara itu kehilangan setengah potensi ekonomi di masa mendatang.
"HCI Indonesia yang 0,53 mengindikasikan pemerintah perlu meningkatkan investasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas SDM melalui kesehatan dan pendidikan demi daya saing ekonomi Indonesia di masa mendatang," tulis laporan tersebut seperti dikutip kumparan.
ADVERTISEMENT
Peringkat Indonesia sendiri masih lebih baik dibandingkan dengan negara Kamboja, dengan HCI 0,49; Bangladesh 0,47; hingga Chad dengan nilai HCI terendah sebesar 0,29.
Adapun ukuran penghitungan HCI meliputi tiga kriteria, yakni kelangsungan hidup (akankah anak-anak yang lahir hari ini bertahan hidup hingga mereka mencapai usia sekolah?), pendidikan (berapa banyak masa sekolah yang akan mereka selesaikan dan berapa banyak yang akan mereka pelajari?).
Selain itu, soal kesehatan (apakah mereka akan meninggalkan bangku sekolah dengan kesehatan yang baik, siap untuk belajar lebih lanjut dan/atau bekerja saat mereka dewasa?).