Indonesia Masih Berpeluang Jadi Pemain Utama Industri Halal Dunia

12 Desember 2018 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Industri halal dan keuangan syariah secara global terus menunjukkan peningkatan. Sayangnya, Indonesia masih menjadi target pasar, belum bisa menjadi pemain utama.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto mengatakan, Indonesia masih berpeluang menjadi pemain utama di industri halal dan sektor keuangan syariah global.
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, memiliki peluang besar menjadi pemain utama pada perekonomian syariah global," ujar Erwin di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018 di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/12).
Merujuk data Reuters 2017, estimasi nilai konsumsi masyarakat muslim dunia tahun lalu mencapai USD 2,1 triliun, dengan total aset keuangan syariah USD 2,4 triliun. Selain itu, di 2023 volume industri halal dan keuangan syariah global diperkirakan tumbuh mencapai USD 6,8 triliun.
"Pengalaman di berbagai negara menunjukkan ekonomi syariah memiliki potensi sebagai sumber pertumbuhan baru di perekonomian. Kinerja ekonomi syariah dunia memperlihatkan potensi yang besar dan terus bertumbuh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan berbagai potensi dan mengatasi tantangan pengembangan ekonomi syariah, bank sentral telah membuat tiga pilar kebijakan, yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, serta penguatan riset dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah.
"Untuk mewujudkan berbagai potensi dan mengatasi tantangan pengembangan ekonomi dan kegiatan syariah, BI telah menerbitkan blueprint pengembangan ekonomi syariah melalui tiga pilar," ujarnya.