Indonesia Tambah Utang Rp 4,2 Triliun dari Bank Dunia

2 Juni 2018 4:39 WIB
Presiden Joko Widodo bertemu Bank Dunia (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bertemu Bank Dunia (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Bank Dunia menyetujui permohonan pinjaman USD 300 juta atau sekitar Rp 4,2 Triliun (Kurs Rp 14.000) untuk Indonesia. Utang sebesar itu diproyeksikan untuk meningkatkan prasarana dan pelayanan dasar yang relevan dengan pariwisata, memperkuat hubungan ekonomi lokal dengan kepariwisataan dan menarik investasi swasta di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves menyatakan sebanyak lebih dari 2,8 juta penduduk Indonesia akan mendapat manfaat dari jalan dan akses ke pelayanan dasar yang lebih baik dari pengembangan sektor pariwisata.
"Jika direncanakan dan dikelola dengan baik, pariwisata dapat menghasilkan lapangan kerja yang besar dan melipatgandakan pendapatan bagi Indonesia. Infrastruktur dasar yang lebih baik dan belanja oleh para pengunjung dapat menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan untuk pemerataan kemakmuran," kata Chaves melalui pernyataan tertulis seperti dikutip dari Antara, Sabtu (2/6).
Ia menambahkan bantuan pendanaan dapat mendukung alokasi anggaran dari APBN untuk pembangunan infrastruktur terpadu di kawasan pariwisata nasional.
Investasi proyek pariwisata ini akan dimulai di tiga tujuan utama yaitu pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat, segitiga Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa dan Danau Toba di Sumatera Utara.
Ilustrasi mata uang Dolar. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Dolar. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Pengembangan kawasan di ketiga destinasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung tahunan menjadi 27,3 juta pada 2041 atau naik signifikan dari 15,3 juta pengunjung pada 2015.
ADVERTISEMENT
Selain itu, belanja wisatawan tahunan juga diperkirakan akan meningkat, menjadi USD 3,3 miliar pada 2041, dari sebelumnya sebesar USD 1,2 miliar pada 2015. Investasi swasta di bidang pariwisata juga diperkirakan akan meningkat lebih dari 13 kali lipat, menjadi USD 421 juta.
Berbagai manfaat tambahan dari proyek ini termasuk peningkatan akses ke sumber air bersih, layanan pengumpulan limbah padat berkelanjutan, dan perbaikan sanitasi yang dapat menguntungkan lebih dari 2,8 juta orang.
Proyek ini juga akan berusaha memperbaiki manajemen aset alam dan budaya, yang sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata.
Sementara itu, investasi dalam sumber daya manusia akan memberikan kepastian kepada masyarakat lokal agar dapat memperoleh manfaat jangka panjang dari peningkatan kinerja sektor pariwisata.
Panorama Danau Toba (Foto: Antara/Septianda Perdana)
zoom-in-whitePerbesar
Panorama Danau Toba (Foto: Antara/Septianda Perdana)
"Proyek ini akan membantu meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah serta memobilisasi sumber daya menuju tujuan bersama yang berlandaskan rencana induk pariwisata terpadu yang disiapkan untuk setiap tujuan," tambah World Bank Senior Private Sector Specialist Bertine Kamphuis.
ADVERTISEMENT
Dukungan Bank Dunia bagi pembangunan pariwisata di Indonesia merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Grup Bank Dunia di Indonesia, yang berfokus pada prioritas pemerintah yang memiliki potensi perubahan besar.
Proses persiapan proyek ini telah mendapat dukungan dari Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), the Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), dan the Kingdom of the Netherlands.