news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indosat Rugi Rp 2,4 Triliun di 2018, Jokowi Masih Mau Buyback?

6 Maret 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami kerugian Rp 2,40 triliun sepanjang 2018. Mengutip laporan keuangan ISAT, Rabu (6/3), kinerja perusahaan mengalami penurunan drastis bila dibandingkan tahun 2017. Emiten berkode ISAT mencatat laba setelah pajak Rp 1,13 triliun di 2017.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan laba, pendapatan juga turun dari Rp 29,926 triliun di 2017 menjadi Rp 23,139 triliun di 2018. Penurunan tajam terjadi karena kontribusi pendapatan seluler anjlok 26,40 persen ke angka Rp 18,026 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan kerugian kurs sebesar Rp 124,022 miliar sepanjang 2018.
Di neraca, liabilitas berupa utang dan kewajiban perusahaan juga meningkat tajam sebesar 14,39 persen, dari Rp 35,845 triliun menjadi Rp 41,003 triliun. Namun, Aset mengalami kenaikan lebih kecil yakni 4,89 persen, dari Rp 50,661 triliun ke Rp 53,139 triliun. Hari ini, saham Indosat dijual pada harga Rp 3.140 atau turun 40 poin (1,26 persen).
Bos Indosat Jelaskan ke Jokowi: Impossible untuk Buyback
CEO Indosat Ooredoo Chris Kanter menjelaskan buyback saham PT Indosat Tbk (ISAT) sudah sulit untuk dilakukan. Chris pun telah menjelaskan hal tersebut kepada Presiden Jokowi. Ia menyarankan kepada Jokowi untuk mengurungkan janji semasa kampanye itu.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah dari tahun lalu berupaya buyback. Tapi saya jelasin ke Presiden, upaya Bapak yang dari tahun lalu kalau melihat keadaan itu simply impossible (tidak mungkin). Karena pemilik yang sekarang (Ooredoo) itu kaya banget, dia mau jadi the world biggest telco. Dia mau beli, bukan jual," papar Chris dalam acara jumpa pers di Yogyakarta, Senin (28/1).
CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Jokowi saat masa kampanye pemilihan presiden tahun 2014 melempar janji untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham ISAT. Saham milik negara di perusahaan telekomunikasi itu, dijual pemerintah semasa Presiden Megawati Soekarnoputri ke Singapore Technologies Telemedia (STT) pada 2002 silam.
Kemudian pada tahun 2008, Qatar Telecom (sekarang Ooredoo) membeli saham ISAT dari STT.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham di ISAT secara mayoritas dikuasai oleh perusahaan asal Qatar, Ooredoo Asia Pte. Ltd, dengan porsi sebesar 65 persen dan publik sebesar 20,71 persen. Pemerintah Indonesia masih menguasai 14,29 persen saham di perusahaan yang identik dengan warna kuning ini.
ADVERTISEMENT
Chris mengatakan Ooredoo bisa saja melepas saham Indosat kepada pemerintah, tapi harganya akan mahal walau saat ini kondisi nilai saham Indosat sedang menurun tajam. Hal ini juga telah disampaikan Chris ke Jokowi secara langsung.
"Kalau mau beli berarti harganya mahal dan lebih baik itu untuk infrastruktur. Saya menyampaikan fakta. Kalau mau beli harganya lebih mahal (dari harga awal), kalau lebih murah yang punyanya (Ooredoo) enggak akan mau," jelasnya.
Menagih janji Jokowi buyback Indosat. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan