Ingin Saingi Alibaba, Video Streaming Milik Baidu IPO Rp 32 Triliun

19 Maret 2018 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Baidu Browser. (Foto: REUTERS/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Baidu Browser. (Foto: REUTERS/Damir Sagolj)
ADVERTISEMENT
Layanan video streaming iQiyi Inc milik perusahaan mesin pencari terkenal asal China, Baidu Inc (BIDU.O) telah menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa saham New York, Amerika Serikat. Valuasi IPO mereka diperkirakan sebesar USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 32,8 triliun (kurs Rp 13.700). 
ADVERTISEMENT
Dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas jangkauan konten video streaming di China. Dengan perluasan konten, iQiyi juga berharap bisa menyaingi rival mereka, Youku Tudou Inc, perusahaan layanan video streaming milik Alibaba Group Holding Ltd (BABA.N).
Selain Youko Tudou, rival iQiyi lainnya di pasar China adalah Bilibli. Saat ini, mereka juga dikabarkan akan menggelar IPO di bursa saham New York sebesar USD 525 juta. 
“Kita akan menggunakan sekitar setengah dari dana tersebut untuk memperluas dan meningkatkan penawaran konten. Sementara 10% akan dialokasikan untuk perkuat teknologi. Sisanya aman digunakan untuk kebutuhan perusahaan secara umum,” kata iQiyi dilansir Reuters, Senin (19/3). 
Pergerakan saham di bursa efek (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan saham di bursa efek (Foto: Reuters/Benoit Tessier)
iQiyi Inc akan mencatatkan IPO mereka di Nasdaq. Perusahaan tersebut berencana menawarkan 125 juta saham kepada publik. Adapun harga per lembar saham mereka yang diajukan ke Securities and Exchange Commision Amerika Serikat berkisar USD 17 sampai USD 19. 
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perusahaan juga memiliki pilihan untuk menjual 18,75 juta saham lagi. Jika semua penawaran saham laris manis, perusahaan bisa mendapatkan suntikan modal sekitar USD 2,7 miliar. 
Aksi korporasi yang berani di awal tahun ini juga didorong oleh pendapatan mereka tahun lalu yang naik 55% atau melonjak menjadi 17,38 miliar yuan (sekitar USD 2,7 miliar). Sementara nett loss mereka sebesar 3,74 miliar yuan. 
Pada akhir Februari lalu, iQiyi tercatat memiliki 60,1 juta pelanggan, 98% merupakan pelanggan yang terdaftar. Selain memiliki iQiyi, Baidu rupanya pemilik Netflix dengan saham mayoritas sebesar 80,5%.