Ini Wajah Pertamini Elektrik yang Bentuknya Mirip SPBU

15 Desember 2017 14:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bengkel Jaya Mardani di Jalan Cimuning, kawasan Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat, tidak hanya memproduksi pertamini manual. Di tempat ini, para teknisi bengkel juga sudah memproduksi pertamini elektrik yang dilengkapi mesin komputerisasi layaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
ADVERTISEMENT
Pemilik bengkel Jaya Mardani, Najmi Syauqi menjelaskan, pertamini manual yang dibuatnya lengkap dengan nozzle, tabung, pompa dan selang plastik. Sedangkan yang elektrik lebih canggih, karena menggunakan mesin komputerisasi.
"Modelnya ada yang manual ada yang elektrik juga," ungkap Najmi kepada kumparan (kumparan.com) saat dijumpai di bengkelnya, Kamis (15/12).
Untuk masa waktu pembuatan juga relatif. Misalnya pertamini manual butuh waktu rata-rata 3 hari dari awal produksi hingga finishing. Sedangkan yang elektrik lebih lama lagi yaitu sekitar 1 minggu. Lamanya waktu produksi dan perakitan pertamini elektrik karena lebih rumit. Pria yang akrab disapa Kiki ini menceritakan dia dan karyawannya harus merakit mesin dan kabel dengan cukup hati-hati.
POM Mini, produsen Pertamini (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Adapun mesin komputerisasi yang dipakai didatangkan langsung dari kawasan Tangerang, Karawang dan Bandung. Mesin ini bukan sebatas mesin penyedot bensin tetapi mesin yang dilengkapi komputerisasi yang bisa diatur sesuai keinginan pemilik pertamini. Sedangkan bahan baku produksi lainnya misalnya drum dengan kapasitas 210 liter dan lain-lain juga sudah banyak dibuat di Indonesia. Hanya nozzle yang harus diimpor dari Thailand.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya sih mudahnya karena udah diprogram," imbuhnya.
Sementara itu mengenai cara pakai, pertamini elektrik harus diatur terlebih dahulu. Misalnya harga bahan bakar yang dijual Rp 9.000 per liter, maka pengguna akan mengatur dengan menekan tombol 9.000 pada penunjuk rupiah dan 1 pada penunjuk liter.
Pertamini Elektrik Buatan Bengkel Jaya Mardani (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
"Pertama kita setting harganya. Mungkin sekitar Rp 9.000, setelah kita setting harganya, Ya sudah itu di programnya ada liter sama rupiah," tuturnya.
Setelah itu, pertamina elektrik siap dipakai. Untuk harga, Kiki mematok Rp 12 juta per unit untuk 1 tabung sedangkan ukuran 2 tabung Rp 20 juta per unit. Harga jual pertamini elektrik lebih mahal dibandingkan pertamina manual yang hanya dipatok Rp 6,5 juta per unit.
ADVERTISEMENT
"Ya kita kan lihat pasaran lah, kalau pasarannya segitu, sama kita kan ada modal ya. Kalau yang elektrik modalnya emang besar. Kalau manual ya ikut yang pasaran lah," jelasnya.