Inovasi PT PAL: Bikin Pembangkit Listrik Terapung 60 MW

7 November 2018 17:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Shaleh. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Shaleh. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT PAL Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan membuat pembangkit listrik terapung yang memiliki daya mulai 60 Mega Watt (MW).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengatakan penciptaan inovasi itu dikerjakan dengan pola strategic collaboration dalam pembangunan powership. Namun pada proses pengadaan material (bahan baku) dan konstruksi, semuanya dikerjakan oleh manajemen PAL yang digunakan sebagai program interkonektivitas yang berfokus di kelistrikan.
"Kita sedang engage dengan anak perusahaan dari PLN untuk men-secure ketersediaan listrik untuk Indonesia bagian timur. Itu kelistrikan," ujarnya ketika berkunjung di kantor kumparan, Jakarta Selatan pada Selasa (6/11).
kapal pembangkit listrik milik Karpowership (Foto: Izaac Mulyawan/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
kapal pembangkit listrik milik Karpowership (Foto: Izaac Mulyawan/Antara)
Budiman menyebut, pembangkit listrik itu nantinya bakal berwujud tongkang yang merupakan suatu jenis kapal dengan lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung.
"Kalau tongkang nanti harus ditarik nah kita lebih mengarah ke situ, dia (kapal besar listrik yang dioperasikan PLN) bisa 240 MW, sedangkan tongkang ini bisa 60-120 MW," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Budiman menyebut kapasitas tongkang listrik dapat disesuaikan lagi. Lebih lanjut, tongkang itu menurut Budiman juga termasuk smelter power plant.
Tongkang berbentuk power plant ini juga bisa dipindahkan ke daerah-daerah yang terkena bencana.
"Kalian bisa lihat ada 5 contoh dari Karadenis powership (kapal listrik milik perusahaan Turki yang disewa PLN) yang sudah ada di Indonesia timur di Amorang, Ambon, Manado, yang satu di Medan," tambahnya.