Investasi Hulu Migas Ditargetkan Rp 207 Triliun di 2019

16 Januari 2019 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kiri) berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta (11/1). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kiri) berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta (11/1). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menargetkan investasi USD 14,79 miliar atau setara Rp 207,06 triliun di sektor hulu migas tahun ini. Target ini meningkat tipis dari target yang dipatok 2018 sebesar USD 14,2 miliar.
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan target investasi hulu migas tahun ini dibarengi dengan target lifting migas 2019. Tahun ini, SKK Migas mematok lifting migas sebesar 2,025 ribu boepd dengan rincianya lifting minyak 775 ribu barel per hari dan lifting gas 1,250 ribu boepd.
Dwi menyebutkan, target lifting diharapkan bisa terdongkrak karena didukung rencana 13 proyek yang bakal produksi tahun ini yang total nilai investasinya sebesar USD 702 juta.
“Tiga belas proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan produksi sebesar 8.600 bopd dan 1,3 miliar kaki kubik per hari,” ucap Dwi di kantornya, Jakarta, Rabu (16/1).
Proyek-proyek tersebut adalah sebagai berikut: Proyek Kompleks Betara-Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petrochina International Jabung Ltd.; Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 – KKKS Kangean Energy Indonesia; Ario Damar-Sriwijaya Phase 2 – KKKS PT Tropik Energi Pandan; Proyek Pengaliran Gas Temelat ke Gunung Kembang Selatan – KKKS PT Medco E&P Indonesia; Proyek Bukit Tua Phase 3 – KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd.
ADVERTISEMENT
Lalu ada Proyek Full Well Steam Kedung Keris – KKKS ExxonMobil Cepu Limited; Proyek Buntal-5 – KKKS Medco E&P Natuna Ltd.; Proyek Bison-Iguana-Gajah Putri – KKKS Premier Oil Natuna Sea BV.; Proyek Suban Compression – KKKS ConocoPhillips (Grissik) Ltd.; Proyek Pemasangan Kompresor Betung – KKKS PT Pertamina EP; Proyek Bayan Gas Production Facilities – KKKS Manhattan Kalimantan Investments Pte. Ltd.; Proyek YY – KKKS PHE ONWJ; serta Proyek Meliwis – KKKS Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd.
PT Pertamina Hulu Energi OffShore North West Java (PHE ONWJ) melakukan upacara 17 Agustus dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. (Foto: Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
PT Pertamina Hulu Energi OffShore North West Java (PHE ONWJ) melakukan upacara 17 Agustus dalam rangka ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. (Foto: Dok. Pertamina)
Sementara itu, ada empat proyek strategis nasional yang belum onstream di tahun 2019, yaitu Proyek Tangguh Train 3 yang ditargetkan tahun 2020, Proyek Jambaran Tiung Biru yang ditargetkan tahun 2021, Proyek Indonesia Deep Water (IDD) yang ditargetkan tahun 2024, dan Proyek Abadi yang ditargetkan tahun 2027, tetap menjadi prioritas.
ADVERTISEMENT
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian tahapan empat proyek strategis nasional menjadi salah satu indikator kunci kinerja SKK Migas di tahun 2019,” ucapnya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan migas dalam negeri, upaya peningkatan lifting harus didukung dengan kegiatan eksplorasi yang masif. Di tahun 2019, rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) kembali dipatok sebesar 100 persen.
Sebanyak 45 rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD) disetujui sepanjang tahun 2018, memberikan tambahan cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang terbukti sekitar 831,5 juta setara barel minyak. Penambahan cadangan tersebut berdampak signifikan pada pencapaian RRR hingga 105,6 persen dari target 2018.
“Penemuan baru sangat dibutuhkan untuk mempertahankan produksi migas saat ini serta menjamin pasokan energi migas Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT