Investor Eropa Hingga China Tertarik Biayai Proyek Infrastruktur RI

23 Februari 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi siap beroperasi. Foto: Dok. Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi siap beroperasi. Foto: Dok. Jasa Marga
ADVERTISEMENT
Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menargetkan dapat meraup USD 6 miliar dari investor untuk mendanai proyek infrastruktur pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menurut Chief Executive Officer PINA, Eko Putro Adijayanto, investor dari Eropa, Amerika Utara, Indonesia, hingga China sudah menyatakan ketertarikannya untuk mendanai proyek melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Calon investor dari mancanegara, Eropa ada, Amerika Utara, China, dan Indonesia sendiri cukup besar," ucapnya kepada kumparan, Sabtu (23/2).
Dia pun mengungkapkan, investor dari luar negeri tertarik untuk mendanai proyek pembangunan oil storage, satelit, dan jalan tol. Sedangkan investor dalam negeri tertarik mendanai proyek strategis PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan Pindad.
Peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kalau untuk tol beberapa ruas ya, tapi masih rahasia. Di Jawa, ada yang Jawa selatan. Karena kalau utara relatif sudah penuh," beber Eko.
Selain investasi langsung, pihaknya juga mengandalkan pembiayaan alternatif seperti Dana Investasi Real Estate (DIRE), hingga perpetuity notes. Pun hal tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
ADVERTISEMENT
"DIRE di negara lain kan sebagian besar justru tidak hanya digunakan untuk real estate, walaupun namanya real estate. Tapi segala sesuatu yang di atas tanah, termasuk infrastruktur," katanya.
Dia membeberkan selama 2017-2018, PINA telah berhasil mengumpulkan USD 3,3 miliar untuk mendanai 11 proyek. Misalnya seperti pembangunan Bandara Kertajati, proyek jalan tol Waskita Karya, hingga pembangkit listrik.