Investor Hulu Migas Menginginkan Kepastian Fiskal dan Infrastruktur

3 Mei 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksplorasi migas di lepas pantai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Indonesia masih menjadi salah satu tujuan bagi kontraktor asing untuk berinvestasi di sektor hulu migas karena adanya cadangan minyak dan gas yang ekonomis untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi agar iklim investasi hulu migas di Indonesia semakin menarik. Regional President Asia Pacific of British Petroleum, Nader Zaki, mengatakan ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu kunci agar investor asing mau menanamkan modalnya di Indonesia.
"Jadi fasilitas harus bisa mendukung dengan membangun strategi dan mengoptimalkan infrastruktur yang ada," kata Nader dalam Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (3/5).
Dengan infrastruktur yang bagus, peluang bisnis lebih terbuka, potensi-potensi migas di daerah terpencil bisa lebih mudah dieksplorasi.
Pada kesempatan yang sama, Vice President Malaysia Petroleum Management of Petronas, Muhammad Zamri Jusoh, mengatakan kebijakan fiskal menjadi perhatian utama Petronas untuk berinvestasi. Investasi jangka panjang membutuhkan stabilitas agar terukur dengan jelas.
ADVERTISEMENT
"Itu sangat penting saat kita membawa investasi periode 20 sampai 30 tahun, jadi kita bisa tahu apakah bakal balik modal atau tidak. Kalau itu sudah jelas, itu jadi kunci utama," katanya.
Selain itu, Zamri mengatakan bahwa unsur fleksibilitas juga penting. Kontraktor migas butuh keleluasaan dalam mengambil keputusan. Regulasi yang terlalu banyak tak baik bagi iklim investasi.
"Kalau operator bisa lebih fleksibel dalam menjalankan proyek itu bisa bagus. Tapi semuanya kembali lagi ke kepercayaan," katanya.
Petronas dan BP merupakan dua perusahaan migas asing yang sudah lama berinvestasi di Indonesia. BP mengelola salah satu proyek hulu migas terbesar Indonesia di Tangguh, Papua. Sedangkan Petronas mengelola beberapa blok migas, di antaranya Blok Ketapang dan Muriah.
ADVERTISEMENT