Investor Kakap Lelang Prangko Langka Seharga Rp 591 Miliar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pria 74 tahun itu mengawali kegiatan mengoleksi prangko saat lulus SMA. Ketika itu, ibunya memberi setumpuk prangko yang telah dibeli selama bertahun-tahun. Maksud sang ibu, prangko itu dapat dijual untuk membiayai kuliah anaknya.
Namun karena prangko yang dimiliki masih banyak beredar, harga yang ditawarkan kepada Gross justru lebih rendah dari nominalnya. Alih-alih menjualnya, Gross pun menyimpan prangko itu hingga kini dia berniat melelangnya.
Charles Shreve, penasihat filateli Gross selama lebih dari 20 tahun, mengatakan bahwa Gross mengumpulkan prangko semata-mata untuk membuktikan bahwa ibunya benar. Yakni membeli prangko dapat menyenangkan dan menghasilkan uang.
Koleksi prangko termahal yang akan dilelang di Galeri Robert A. Siegel, merupakan terbitan 1847, bergambar Presiden Amerika Serikat George Washington. Satu blok prangko yang terdiri dari enam lembar itu, ditaksir bisa laku USD 750.000.
ADVERTISEMENT
Koleksi lainnya adalah prangko pecahan 5 dan 10 sen dolar AS, yang juga diterbitkan pada 1847. Prangko miliki Gross ini merupakan salah satu dari hanya tiga yang tersisa di dunia. Sedangkan koleksi prangko yang ditaksir paling mahal, adalah terbitan 1869 bergambar “Deklarasi Kemerdekaan” karya seniman John Trumbull. Harganya ditaksir USD 1 juta.
Ini bukan kali pertama Gross melelang koleksi prangkonya. Hal serupa pernah dilakukan pada 2007 dan 2014, dengan nilai total USD 27 juta. Seperti hasil lelang terdahulu, lelang kali ini juga dananya akan disumbangkan buat kegiatan sosial, termasuk ke komunitas “Doctor Without Border”.
Lelang akan dilakukan pada Oktober mendatang, dalam dua atau tiga kali lelang. Pacific Investment Management Co (Pimco) yang didirikan Gross, merupakan salah satu manajemen investasi obligasi terbesar di dunia. Menurut Forbes, nilainya mencapai USD 2,5 miliar.
ADVERTISEMENT