Investor Kurangi Risiko, Wall Street Bervariasi

11 September 2019 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (10/9).
ADVERTISEMENT
Saham di sektor energi dan industri yang meningkat belum cukup kuat mendorong saham teknologi dan real estate. Selain itu, investor juga terus mewaspadai risiko perang dagang AS-China.
Dilansir Reuters, Rabu (11/9), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 73,92 poin atau 0,28 persen menjadi 26.909,43, indeks S&P 500 (SPX) naik 0,96 poin atau 0,03 persen menjadi 2.979,39 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 3,28 poin atau 0,04 persen menjadi 8.084,16.
"Orang-orang mulai mencari area pasar yang lebih aman dan mencari cara untuk mengurangi risiko portofolio mereka," ujar Robert Pavlik, kepala strategi investasi, manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York.
Selain itu, barang buatan produsen China turun tajam selama bulan lalu, penurunan tertinggi selama tiga tahun. Hal ini sebagai imbas dari perang dagang Beijing dengan Washington.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, China diperkirakan akan membeli lebih banyak produk pertanian demi memposisikan dirinya dalam kesepakatan perdagangan yang lebih baik.
Sementara itu, investor mengharapkan Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa untuk menurunkan suku bunga di bulan ini demi meningkatkan ekonomi global.
Menteri Keuangan Jerman menyarankan negara siap untuk menghadapi kemungkinan resesi dengan paket stimulus.
"Banyak orang melihat The Fed dan bank sentral lainnya untuk menurunkan suku bunga. Tapi pikirkanlah, jika mereka memangkas suku bunga, itu berarti ekonomi mereka tidak terlalu bagus," kata Pavlik.
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
Dari sebelas sektor utama dalam S&P 500, enam mengakhiri sesi lebih tinggi, dengan sektor energi dan industri mengalami persentase kenaikan terbesar. Sementara saham real estate yang sensitif terhadap suku bunga, turun 1,4 persen.
ADVERTISEMENT
Apple Inc (AAPL.O) naik tipis 1,2 persen setelah mengumumkan tanggal peluncuran 1 November untuk layanan streaming Apple TV +, dan meluncurkan pembaruan iPhone dan Watch.
Wendy's Co (WEN.O) turun 10,2 setelah rantai makanan cepat saji ini memproyeksikan penurunan pendapatan selama tahun ini.
Saingan Wendy's, McDonald's Inc (MCD.N), mengumumkan akan membeli Apprente di Silicon Valley. Sahamnya turun 3,5 persen dan merupakan hambatan terbesar pada Dow.
Saham Ford Motor Co (F.N) turun 1,3 persen setelah Moody's menurunkan peringkat obligasi pembuat mobil tersebut.
Francesca's Holdings Corp (FRAN.O) melonjak 101,6 persen, setelah peritel ini membukukan hasil kuartal II yang lebih baik dari perkiraan.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 8,05 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,86 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT