news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Iran Tolak Keinginan OPEC Naikkan Produksi, Harga Minyak Terkerek Naik

22 Juni 2018 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
Pertemuan negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), dengan produsen utama minyak dunia non-OPEC yakni Rusia, belum memberikan kesepekatan yang pasti. Hal ini mengerek kenaikan harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, dalam pertemuan yang berlangsung di Wina, Austria, Jumat (22/6) ini, Arab Saudi dan Rusia mendorong kenaikan produksi minyak OPEC sebesar 1 juta barel per hari (bpd) atau sekitar 1% dari produksi harian minyak. Namun keinginan itu ditentang Iran, yang merupakan produsen minyak terbesar ke-3 di antara negara-negara anggota OPEC.
Pertemuan ini sengaja digelar, untuk merespons kondisi ekonomi dunia yang dipengaruhi pasar minyak global. Konsumen utama minyak dunia, Amerika Serikat dan China, meminta negara-negara produsen minyak menaikkan produksinya untuk menurunkan harga. Hal ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih signifikan.
Namun Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh, menolak tunduk pada permintaan Presiden AS Donald Trump. Iran sejak Mei lalu kembali dikenai sanksi ekonomi oleh AS, sehingga tak leluasa mengekspor minyaknya. "Saya pikir kami tidak dapat mencapai kesepakatan," kata Zanganeh kepada wartawan.
Gedung OPEC. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung OPEC. (Foto: Wikimedia Commons)
Dia pun memilih meninggalkan pertemuan itu, sementara pejabat OPEC lainnya melanjutkan pembicaraan.
ADVERTISEMENT
Akibat ketidakjelasan kesepakatan dalam pertemuan itu, harga minyak terdongkrak naik lebih dari 1% pada awal perdagangan di pasar Asia, Jumat (22/6). Minyak mentah Brent di pasar berjangka, berada di USD 73,88 per barel atau naik 83 sen (1,1%) dari penutupan terakhirnya.
Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berada di USD 66,30 per barel, naik 76 sen atau 1,2%.