JA Connexion Jamin Penumpang Tiba di Bandara Soetta Maksimal 90 Menit

29 Desember 2017 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Moda transportasi Jakarta Airport (JA) Connexion rute Pondok Indah Mal (PIM) II menuju Bandara Soekarno-Hatta resmi beroperasi kemarin, Kamis (28/12). Tidak hanya mangkal di PIM II, JA Connexion juga memiliki rute lain yang umumnya menghubungkan hotel dan mal di Jakarta menuju Bandara Soetta.
ADVERTISEMENT
Dengan tarif Rp 25.000, para penumpang JA Connexion disuguhkan berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan selama perjalanan. Tidak hanya itu, JA Connexion menjamin waktu tempuh dari lokasi keberangkatan menuju Bandara Soetta maksimal 90 menit.
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
"Kita ada standarnya enggak boleh lebih dari 1,5 jam," ungkap Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (29/12).
Sementara itu, Bambang menambahkan kehadiran JA Connexion menjadi pelengkap moda transportasi menuju Bandara Soetta. Dia mengatakan pangsa pasar JA Connexion dengan Damri atau Kereta Bandara berbeda. Ketiga moda transportasi ini justru dihadirkan agar masyarakat mau beralih ke transportasi publik daripada naik kendaraan pribadi menuju Bandara Soetta.
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus JAconnexion Jabodetabek Airport (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
"Karena banyak sekali mobil pribadi. Nah pemerintah berusaha menyiapkan transportasi massal untuk mengatasi hal tersebut. Tentu beda, kalau Kereta Bandara hanya ada di Dukuh Atas, JA Connexion ada di mal dan di hotel, kalau Damri kan banyak di terminal-terminal misal Gambir," paparnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan kehadiran 3 moda transportasi ini dirasa belum cukup memfasilitasi pergerakan penumpang menuju Bandara Soetta. Pemerintah perlu menciptakan lagi moda transportasi yang nyaman dan aman menuju Bandara Soetta.
"Ada pergerakan orang di Jakarta sebanyak 47 juta/ hari sementara baru 6 juta yang mampu diangkut. Jadi kebutuhan angkutan massal masih banyak sekali," sebutnya.