Jababeka Upayakan KEK Tanjung Lesung Kembali Normal dalam 6 Bulan

7 Januari 2019 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Tanjung Lesung di Banten. (Foto: Flickr/dodo_4482)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Tanjung Lesung di Banten. (Foto: Flickr/dodo_4482)
ADVERTISEMENT
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung saat ini masih dalam tahap pemulihan pasca terjadinya tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) lalu.
ADVERTISEMENT
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mengupayakan KEK Tanjung Lesung itu bisa kembali normal beroperasi dalam kurun waktu 6 bulan lagi.
"Kalau normal ya tidak bisa cepat-cepat. Paling cepat kalau mau normal ya 6 bulan lagi lah," kata Founder PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono, kepada kumparan, Senin (7/1).
Ia tak memungkiri, proses penormalan itu memang tak bisa dilakukan cepat. Pasalnya, pembenahan itu bakal memerlukan perhatian dari berbagai aspek. Bukan hanya perbaikan hotel yang rusak, proses pengurusan asuransi, pembersihan, namun juga tak bisa mengabaikan pembangunan kembali sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat terdampak.
"Karyawannya harus dibangkitkan semangatnya. Kerja sama dengan masyarakat, pemerintah daerah, provinsi, pusat. Enggak bisa cepat-cepat," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, kerusakan di KEK Tanjung Lesung sebetulnya tak besar yaitu hanya sekitar setengah persen atau 8 hektar dari total kawasan 1.500 hektar.
Pulau Liwungan (Foto: Tirta Kusuma Wardana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Liwungan (Foto: Tirta Kusuma Wardana/kumparan)
Adapun hotel yang mengalami terkena dampak parah ialah Tanjung Lesung cottage hotel.
"Tanjung Lesung Cottage hotel pun yang kena 30 persen dari setengah persen. Jadi enggak ada artinya tapi dampaknya ke pariwisata Banten kan besar, karena Tanjung Lesung kan ujung tombaknya ya, Tanjung Lesung itu ibaratnya Nusa Duanya Banten," tambahnya.
Selama proses pemulihan ini, pihaknya berharap banyak pihak bisa bersatu dan bahu membahu membantu. "Harus kerja sama, pemerintah masayarakat karena Tanjung Lesung itu penting bagi Indonesia karena sudah ditetapkan juga sebagai 'Ten New Bali' kan," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti menambahkan bakal siap membantu untuk mempromosikan kembali KEK Tanjung Lesung.
Pada 11 Januari 2019 ini, Ia mengatakan Kemenpar akan melakukan rapat koordinasi (rakor) untuk merumuskan langkah-langkah konkret recovery Selat Sunda yang akan diselenggarakan di kawasan Pantai Anyer.
"Mengapa di sana? Karena Anyer notabene tidak terdampak, kita juga ingin mengesankan tidak sepanjang pantai Anyer itu terdampak bencana (sehingga aman dikunjungi sekaligus sebagai promosi)," tambahnya.
Pada rakor itu, kata dia, juga bakal isu-isu strategis terkait mitigasi bencana yang lebih mumpuni dan responsif untuk memastikan KEK Tanjung Lesung lebih aman bagi pengunjung maupun guna meyakinkan investor.
"Rencana kita menghadirkan kementerian atau lembaga terkait pemegang regulasi, yaitu KKP kemudian ATR (Agraria dan Tata Ruang), Pemda akan kita undang," pungkas dia.
ADVERTISEMENT