Jabatan Mau Habis, Jonan Beberkan Capaian dan Tantangan Sektor Energi

14 Oktober 2019 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM, Ignasius Jonan memberikan sambutan acara IDX Channel di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM, Ignasius Jonan memberikan sambutan acara IDX Channel di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/10/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Masa pemerintah menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 akan segera berakhir dalam beberapa hari ke depan. Menjelang masa kerjanya habis, Menteri ESDM, Ignasius Jonan membeberkan, beberapa capaian dan tantangan di sektor energi.
ADVERTISEMENT
Pertama, Jonan pamer bahwa pemerintah berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi selama lima tahun. Pada 2014, rasio elektrifikasi baru mencapai 85 persen, tapi saat ini sudah mencapai 98,9 persen atau ada tambahan 14 persen.
"Memang tambah lama, rasio elektrifikasi tambah sulit daerahnya. Tapi mudah-mudahan akhir tahun ini bisa 99,9 persenlah. Harapan kami nanti 2020 bisa 100 persen nikmati penerangan," kata dia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/10).
Kedua, capaian yang besar adalah pembangunan BBM satu harga. Sejak 2017-2019 sudah terbangun 170 titik SPBU BBM Satu Harga. Jumlah ini lebih banyak dari target yang diminta Presiden Joko Widodo sebanyak 160 SPBU di 160 kecamatan.
Pembangunan ini, kata Jonan bukan tanpa halangan. Sebab makin ke sini, makin banyak daerah pelosok yang belum terbangun. Kata Jonan, ada 1000 kecamatan di daerah pelosok yang belum menikmati BBM Satu Harga.
ADVERTISEMENT
"Makanya saya usulkan ke Pak Presiden nanti sampai 2024 minimal 330 titik. Jadi total sampai 500 titik. Itu daerah lebih remote yang kita usahakan ke depannya bisa tercapai," jelas dia.
Capaian lain adalah pengembangan energi baru dan terbarukan dengan penggunaan bauran energi bersih. Saat ini, bauran energi terbarukan nasional menurut Jonan sudah mencapai 13 persen dengan program mandatori Biodiesel 20 persen (B20).
Menteri ESDM, Ignasius Jonan usai jalani pemeriksaan sebagai saksi. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Bauran energi terbarukan ini bakal bertambah tahun depan seiring dengan peningkatan program B20 menjadi B30. Tambahan itu akan membuat bauran energi terbarukan mencapai 20 persen. Sisanya, sebanyak 3 persen akan diupayakan dari cara lain.
Capaian ketiga adalah pembangunan pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan. Jonan mengatakan, pemerintah punya pekerjaan rumah agar PLN mau lebih banyak bangun pembangkit listrik dengan sumber energi yang bersih, tidak lagi menggunakan sumber fosil seperti minyak dan batu bara.
ADVERTISEMENT
"Tantangannya adalah PLN harus lebih terbuka terhadap upaya pembangunan listrik dari renewable. Terserah PLN mau bangun sendiri atau dari swasta," ucapnya.
Penggunaan teknologi yang bisa membuat biaya produksi jadi lebih hemat juga dituntut dalam pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan. Jika biaya produksi listrik di hulu murah, maka harga listrik di hilir murah alias tidak usah naik.
Kata dia, masyarakat di kota besar selalu perjuangkan energi bersih. Tapi yang menjadi kuncinya adalah biaya produksinya efisien agar harga listriknya murah.
"Ini tugas kita bersama bagaimana manfaatkan energi bersih supaya tetap terjangkau. Masyarakat tertarik. Yang diusahakan pemerintah supaya harga listriknya enggak naik," jelas dia.
Capaian lainnya, kata Jonan adalah berhasil mencaplok 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Di sektor migas, berhasil mendapatkan blok-blok besar seperti Rokan.
ADVERTISEMENT