Jadwal Produksi Proyek Train 3 Tangguh di Papua Diprediksi Mundur

19 Juli 2019 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Jadwal produksi (onstream) kilang Tangguh Train 3 di Papua Barat yang dikerjakan British Petroleum Berau Ltd (BP Berau) diprediksi bakal molor lagi hingga kuartal III 2021. Sebelumnya, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengolah gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ini ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2020.
ADVERTISEMENT
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat proyek ini terlambat hingga setahun lamanya.
"Jadi LNG yang tadinya onstream kuartal III tahun depan dengan schedule yang baru, ada keterlambatan, kemungkinan besar onstream kuartal III 2021," kata dia dalam konferensi pers di Gedung SKK Migas, Jumat (18/7).
Kata dia, salah satu yang membuat proyek ini tertunda operasional karena ada keterlambatan pengiriman material. Alasannya karena material proyek yang berlokasi di Papua berasal dari Sulawesi dan Jawa.
Aktivitas pengeboran migas. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Material untuk proyek tersebut terlambat karena ada bencana alam seperti gempa dan tsunami di Palu serta erupsi anak Gunung Krakatau. Padahal, material proyek yang berlokasi di Papua berasal dari Sulawesi dan Jawa.
ADVERTISEMENT
"Kemudian ada lagi di mana Papua agregat batu pondasi sipil tidak hanya Papua, Sulawesi lalu sebagian Jawa. Saat gempa Palu itu supply agregat batu-batuan terhambat juga cukup lama. Kemudian kejadian anak Krakatau menyebabkan keterlambatan material," katanya.
Alasan lain, pengerjaan proyek ini kekurangan tenaga kerja sebab banyak pembangunan infrastruktur di Jawa. Jadi, para pekerja untuk proyek yang sebelumnya didatangkan dari luar Papua, saat balik ke kampung halaman, memutuskan tak balik lagi ke sana.
"Ketika bekerja di Papua di waktu bersamaan proyek infrastruktur di Indonesia cukup banyak saat kembali ke Jawa mereka cenderung bekerja proyek infrastruktur sehingga kontraktor merekrut kembali orang-orangnya," ucap Fatar.
Train 3 Tangguh merupakan pengembangan dari Train 1 dan Train 2 yang lebih dulu beroperasi. Jika Train 3 Tangguh berproduksi maka LNG Tangguh produksinya akan meningkat 3,8 juta ton per tahun dari 7,6 juta ton per tahun (Train 1 dan 2), sehingga jumlah produksinya menjadi 11,4 juta ton per tahun.
ADVERTISEMENT