Jaga Harga Beras, Mendag Minta Bulog Gelar Operasi Pasar

6 September 2018 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag mengunjungi Bulog Divre DKI Jakarta-Banten (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendag mengunjungi Bulog Divre DKI Jakarta-Banten (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar demi menjaga harga beras tetap stabil. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga laju inflasi, utamanya dari bahan makanan.
ADVERTISEMENT
"Kami minta untuk Bulog siapkan operasi pasar, bukan Bulog jualan di depan pasar. Tapi pedagang pasar jual beras Bulog dengan margin yang cukup," ujar Menteri Perdagangan Enggariasto Lukita usai rakor pangan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/9).
Adapun menurutnya saat ini stok beras di Bulog mencapai 2,2 juta ton.
"Stok sekarang 2,2 juta ton. Total impor sudah keluar dengan tiga kali rakor. Mendag mengeluarkan hanya izin SPI (Surat Perizinan Impor) atas dasar keputusan rakor," katanya.
Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta Utara. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta Utara. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Dia menilai, selama ini beras merupakan komoditas pangan yang sangat sensitif terhadap laju inflasi. Meskipun selama bulan lalu, komponen bergejolak atau volatile mencatatkan deflasi 1,24 persen secara bulanan (month to month), namun secara tahunan masih mencatatkan inflasi yang cukup tinggi, yakni 4,97 persen (year on year).
ADVERTISEMENT
"Insya Allah kita kendalikan dari yang volatile food itu, terutama beras. Kalau beras terkendali, gula, minyak goreng, yang volatile saja, daging ayam, dan telur kami lihat kendalikan," tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju deflasi selama Agustus 2018 mencapai 0,05 persen. Komoditas utama yang menyebabkan deflasi pada pangan adalah telur ayam, yang selama bulan lalu memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,06 persen. Disusul oleh bawang merah yang memiliki andil deflasi 0,05 persen.