Jangan Ribut Utang RI, Yuk Intip Juga Rasio Utang Negara ASEAN

Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan menyoroti persoalan utang pemerintah. Utang pemerintah Indonesia dinilai terus meningkat dan membahayakan perekonomian Indonesia.

Tak tinggal diam, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyanggah kritikan Zulkifli. Pengelolaan utang Indonesia masih dalam kondisi normal, bahkan Sri Mulyani menyebut ada perbaikan kinerja keuangan lainnya seperti rasio defisit anggaran terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mampu ditekan dan trennya menurun.

Indeks yang umum dipakai menilai kinerja utang adalah debt to GDP ratio atau rasio utang terhadap PDB. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyebut rasio utang pemerintah terhadap PDB merupakan indikator untuk menilai kesehatan ekonomi dan faktor penting dalam keberlanjutan pembiayaan pemerintah.

Media the economist menulis, masyarakat tak perlu panik bila utang pemerintah meningkat tinggi karena peningkatan utang pemerintah bisa juga dipakai untuk investasi atau pembiayaan produktif.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani berikan keterangan pers tentang RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak di Jakarta, Jumat (27/7). (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Merujuk tulisan the economist, rasio utang terhadap PDB dunia berada pada angka 82 persen di 2018. Bahkan, Jepang tercapat memiliki rasio utang (debt to GDP) tertinggi di dunia pada angka 236 persen. Uniknya, rasio utang pemerintah di negara-negara berpendapatan rendah berada pada kisaran 46 persen, atau meningkat 14 persen dibandingkan tahun 2013.

Lantas bagaimana posisi Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya yang tergabung di dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)?

Rasio utang pemerintah Indonesia mencapai 29,74 persen pada Juli 2018. Merujuk pada data International Monetary Fund (IMF) selama 10 tahun, periode 2008-2017, rasio utang pemerintah Indonesia masih berada di bawah 30 persen. Rasio utang Indonesia masih lebih baik daripada negara-negara ASEAN lainnya, kecuali Brunei Darussalam. Brunei Darussalam memiliki rasio utang terkecil dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Posisi rasio utang tertinggi di kawasan ASEAN dipegang oleh Singapura selama 10 tahun berturut-turut.

Berikut ini rasio utang terhadap PDB negara ASEAN periode 2008-2017: