Jelang Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Melemah

19 Oktober 2018 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IHSG tembus 6.385 di Gedung BEI (Foto: Eka Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IHSG tembus 6.385 di Gedung BEI (Foto: Eka Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,40 persen di level 5.845,24 pada perdagangan Kamis (18/10). Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper pelemahan tersebut disebabkan karena profit taking setelah kenaikan beberapa hari terakhir. IHSG diprediksikan akan kembali melanjutkan pelemahan hari ini. IHSG diprediksikan akan bergerak di level support 5.791 dan resistance 5.885 sepanjang perdagangan saham hari ini.
ADVERTISEMENT
“IHSG diprediksi melemah, secara teknikal pergerakan IHSG terbatas oleh resistance moving average 50, indicator stochastic membentuk deadcross di area overbought menunjukkan akan ada koreksi dalam jangka pendek,” tulis Dennies dalam risetnya, Jumat (19/10).
Menurutnya, pergerakan IHSG juga masih akan dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan kuartal III-2018.
Sementara itu, Vice President Research Departement Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyatakan IHSG masih berpotensi melaju di zona hijau.
“Peluang kenaikan dari IHSG masih terlihat cukup besar mengingat support level teruji sudah mampu dilalui, ditunjang oleh rilis data kinerja emiten sepanjang kuartal III yang sebagian besar mengalami peningkatan,” ujarnya.
Pekerja memantau layar IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memantau layar IHSG (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Menurutnya hal tersebut akan turut menunjang kenaikkan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Selain itu, fluktuasi nilai tukar dan harga komoditas masih akan terus mewarnai pola gerak IHSG.
ADVERTISEMENT
“Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William:
PT Astra International Tbk (ASII), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).