Jelang Musim Tanam, Stok Pupuk Subsidi Tersedia 1,26 Juta Ton

13 September 2019 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok pupuk bersubsidi di gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Cianjur Jawa Barat, Jumat (8/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok pupuk bersubsidi di gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Cianjur Jawa Barat, Jumat (8/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk sebanyak 1,26 juta ton, terdiri dari 532.106 ton urea, 375.510 ton NPK, 123.096 ton ZA, 123.012 ton SP-36, dan 114.979 ton organik untuk kebutuhan pupuk bersubsidi nasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, musim tanam di Indonesia diprediksi terjadi pada Oktober 2019 hingga Maret 2020. Jumlah stok yang disiapkan tersebut cukup untuk kebutuhan 3 bulan ke depan.
"Kami menyiapkan jumlah ini‎ agar dapat memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan alokasi yang diatur Kementan, sehingga tidak terjadi kekurangan stok pupuk jelang musim tanam tahun ini," ujarnya di Kemenperin, Jakarta, Jumat (13/9).
Dia menjelaskan dalam menjalankan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi, pihaknya mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013 yang mewajibkan stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 minggu.
Namun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pupuk, Pupuk Indonesia meningkatkan ketersedian stok hingga 2 kali lipat, baik di lini III atau gudang yang berlokasi di kabupaten dan di lini IV atau kios resmi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sesuai dengan peraturan pemerintah, stok pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh Pupuk Indonesia disesuaikan berdasarkan alokasi pupuk di masing-masing provinsi.
Berdasarkan wilayah dan kebutuhannya, stok pupuk tertinggi saat ini ada di Jawa Timur yaitu sebesar 345.472 ton untuk semua jenis pupuk, kemudian Jawa Barat sebesar 216.724 ton, dan Jawa Tengah 195.189 ton.
Petani menanam benih padi dengan mesin penanam di lahan persawahan. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Tercatat hingga 11 September 2019, Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan 6.026.667 ton pupuk bersubsidi. Terdiri dari 2.612.641 ton urea, 583.313 ton SP-36, 636.207 ton ZA, 1.697.400 ton NPK, 497.104 ton organik.
“Angka penyaluran pupuk bersubsidi hingga 11 September sudah mencapai 68 persen dari alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2019 sebesar 8,8 juta ton,” ucap Wijaya.
ADVERTISEMENT
Alokasi 2019 sebanyak 8,8 juta ton tersebut berkurang sebanyak 676.000 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton.
“Untuk mengantisipasi kebutuhan petani, kami pun menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios,” pungkasnya.