Jelang Nataru, Pedagang Kembang Api di Asemka Raup Omzet Jutaan Rupiah

23 Desember 2018 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang kembang api di Pasar Asemka Jakarta Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang kembang api di Pasar Asemka Jakarta Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang Natal dan Tahun Baru, kurang meriah rasanya tanpa hadirnya kembang api. Tak ayal, pedagang kembang api pun kecipratan untung dari momen setahun sekali itu.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang kembang api di Pasar Asemka, Pepen, mengatakan dirinya bisa meraup omzet hingga Rp 34 juta dalam sehari di akhir desember ini.
“Saya sih ini baru mulai empat hari di sini, ya sehari Rp 10 juta ada. Nanti puncaknya kalau udah H-2 tahun baru bisa Rp 34 juta tahun lalu,” katanya kepada kumparan di Pasar Asemka, Jakarta, Minggu (23/12).
Pepen menyebut, keuntungan yang didapat dari penjualan sekitar 35 persen dari omzet.
Ia menerangkan, kembang api yang paling laku adalah jenis Scatter Willow yang berbentuk kipas dan Roman Candle.
“Paling laris yang Roman Candle ini harganya Rp 45.000. Ini tahun baru bisa kejual 10 karton masing-masing isinya 36 pax,” terangnya.
Pedagang kembang api di Pasar Asemka Jakarta Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang kembang api di Pasar Asemka Jakarta Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Pepen yang merupakan pedagang musiman kembang api itu telah 15 tahun berjualan di Asemka. “Ya udah banyak langganan. Kalau enggak ada momen gini, biasanya jual ATK kantoran di sini,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Pedagang lainnya Galang, masih kali kedua menjajal berjualan kembang api di sekitaran pasar Asemka. Katanya, omzet yang didapat sekitar Rp 1,5 juta dalam sehari.
“Ya nanti pas tahun baru sih semoga makin banyak (pendapatannya),” ujar dia.
Di sekitaran fly over pasar Asemka Jakbar memang didapati ada belasan lebih pedagang kembang api. Semuanya berderet dengan beragam jenis kembang api yang dijajakan. Mulai dari yang kecil harganya ribuan hingga puluhan bahkan ratusan ribu yang mayoritas adalah produk impor dari China.
Salah seorang pembeli, Sri (56) mengatakan membeli kembang api jenis conic fountain seharga Rp 30.000 untuk merayakan momen Natal bersama keluarga. “Untuk cucu,” kata dia.
Omzet Pedagang Pernak Pernik Natal Capai Rp 2 Miliar
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang pernak-pernik Natal di Pasar Asemka, Lidya (50), mengakui bisa meraup omzet hingga Rp 2 miliar untuk momen Natal di setiap tahunnya.
“Satu tahun 4-5 kontainer habis mah habis,” katanya ketika ditemui kumparan.
Lidya melanjutkan, pembelinya merupakan langgaran pedagang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan mayoritas berasal dari luar Jakarta.
“Ada dari Papua, Timika, Manado, dan Ambon,” tambahnya.
Beragam pernak-pernik natal yang dijual di Asemka, Jakarta Barat. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beragam pernak-pernik natal yang dijual di Asemka, Jakarta Barat. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
Menurutnya, penjualan sudah mulai ramai sejak bulan September hingga awal Desember. “Kalau dari September jualnya grosir, nah sekarang ini udah dekat natal tinggal eceran karena tinggal sisanya aja,” ujar dia.
Sementara pedagang lain Nurul (20) meski enggan menyebut omzet yang tokonya dapatkan namun setiap momen Natal ia bisa memasok sekitar dua kontainer setiap bulan yang terhitung sejak bulan Agustus hingga November ini.
ADVERTISEMENT
“Iya itu udah semua macam pernak-pernik mulai dari yang harganya belasan ribu hingga belasan juta,” ucapnya.
Nurul menerangkan, pernak-pernik yang biasanya sisa di momen Natal ini akan diletakkan di gudang penyimpanan. “Kalau udah Natal, barang yang masih sisa digudangkan. Nanti ganti tema ke Imlek,” imbuhnya.