Jerman: Kebijakan Tarif Trump Membahayakan Ekonomi Global

12 Maret 2018 8:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Industri Baja (Foto: Reuters/Fabian Bimmer)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Baja (Foto: Reuters/Fabian Bimmer)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah China, kini giliran Jerman mengecam langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memberlakukan tarif impor 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium. Pemerintah Jerman juga meminta negara-negara Eropa lain untuk ikut mengambil tindakan terhadap rencana ini.
ADVERTISEMENT
“Kebijakan Trump ini akan menimbulkan banyak risiko pada prinsip ekonomi global yang bebas,” kata Menteri Perekonomian Jerman Brigitte Zypries, dikutip dari Reuters, Senin (12/3).
Zypries juga mengingatkan bahwa Eropa harus tetap bersama-sama menolak kebijakan Trump ini. Mengingat, Trump menawarkan akan membebaskan tarif pada Meksiko, Kanada, dan Australia.
“Sistem pasar global bersifat terbuka dan berbasis pada aturan. Bagi siapapun yang meragukan hal ini, artinya ia membahayakan kemakmuran, pertumbuhan ekonomi, dan lapangan kerja,” lanjutnya.
Pertemuan perdana Merkel dan Trump  (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan perdana Merkel dan Trump (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
Eropa merupakan salah satu pengekspor baja terbesar ke AS, dengan nilai ekspor tahunan sekitar 35 juta euro. Brussels, telah mengancam akan membalas kebijakan Trump apabila ekspor mereka dipersulit.
Namun jika terjadi pembalasan Uni Eropa, Trump juga mengancam akan membuat kebijakan tarif impor yang memukul produsen mobil Eropa. Hal ini tentu sangat membahayakan, mengingat industri otomotif merupakan sektor andalan ekonomi Eropa. Sementara AS merupakan salah satu pasar terbesar dan sumber pendapatan terbesar Jerman untuk ekspor mobil dan komponennya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di Beijing, Menteri Perdagangan China Zhong Shan telah mengatakan bahwa perang dagang apapun dengan AS hanya akan membawa ancaman bagi ekonomi dunia. Menurutnya, China tidak menginginkan perang dagang dan tidak akan memulai perang.