Jika Ditunjuk Lagi Jokowi Jadi Menhub, Ini yang Dilakukan Budi Karya

18 Oktober 2019 17:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menggelar silaturahmi dengan seluruh menteri dari kabinet kerja hari ini, Jumat (18/10). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Budi Karya sempat dimintai tanggapan oleh awak media mengenai kemungkinan dia menjabat lagi sebagai Menhub. Budi Karya sudah punya rencana apa saja yang akan dia lakukan, terutama terkait dengan angkutan massal perkotaan.
"Angkutan massal perkotaan kita sudah mulai dengan MRT. Kita akan lanjutkan juga LRT juga MRT juga BRT. Nah angkutan massal ini juga akan intensif karena kita harus memberikan fasilitas semaksimal mungkin bagi masyarakat perkotaan," kata Budi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10).
Dia menilai, saat ini Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain terkait penggunaan dan penyediaan angkutan massal. Padahal, menurutnya jika Indonesia dapat memajukan angkutan massal, maka bisa menekan masalah kemacetan hingga isu lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini baru kira-kira 29 persen dari total penduduk Jakarta ini yang gunakan angkutan massal. Jepang itu sudah 60 persen. Singapura sudah 80 persen. Jadi kita dalam 5 sampai 10 tahun harus kejar angkutan massal itu jadi lebih baik. Nah, kalau baik, itu enggak macet dan lingkungan lebih baik," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Kemudian, langkah selanjutnya yang dia lakukan yakni terkait dengan konektivitas yang lebih lebar.
"Kedua, makro, adalah konektivitas. Jadi ke Papua, ke Sulawesi, Maluku itu harus dicapai dengan satu kemudahan-kemudahan, baik dengan subsidi tol laut dan lain-lain," jelasnya.
Terakhir, dia akan membangun kawasan hub baik pelabuhan maupun bandara.
"Ketiga, menjadikan Indonesia sebagai hub sebagai contoh Tanjung Priok. Bandara Soekarno-Hatta kita jadikan hub internasional untuk penerbangan. Nah ,ini 3 tugas yang cukup menantang dan insyaallah dengan direction bahwa anggaran itu memang difokuskan pada kegiatan yang produktif untuk investment dan tourism," ujarnya.
ADVERTISEMENT