JK Kritik Sepinya Bandara Kertajati: Lokasinya Tidak Pas

9 April 2019 18:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hampir satu tahun Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, beroperasi. Namun, sejak diresmikan Kamis (24/5) tahun lalu, Bandara ini masih sepi peminat. Bandara ini hanya melayani satu rute penerbangan, Kertajati-Surabaya dan sebaliknya, dari sebelumnya 11 rute penerbangan.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar, sepinya bandara tersebut salah satunya karena pembangunan bandara tersebut serba tanggung dan kurang kajian maupun penelitian yang mendalam.
"(Rencananya) ingin ada bandara internasional di Jawa Barat yang antar Bandung-Jakarta, tapi ya mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung dan untuk Jakarta, tanggung, jadi kalau mau ke Bandung lewat Kertajati, mesti naik mobil lagi sampai 100 km, jadi lebih baik (orang pilih) langsung saja ke Bandung," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).
Suasana di Bandara Kertajati. Foto: Helmi Afandi/kumparan
JK mengatakan, jarak antara Bandara Kertajati dengan Bandung cukup jauh. Jika jarak antara bandara dengan pusat kota sejauh puluhan kilometer, ia masih memaklumi, namun jarak antara Bandara Kertajati dengan Bandung mencapai ratusan kilometer.
ADVERTISEMENT
"Karena letak (bandara) nya tanggung, sekiranya hanya berada 20-30 km dari Bandung masih oke, tapi ini kan (jaraknya) hampir 100 km," kata JK.
Ia mengatakan, pihaknya tak bisa memaksa maskapai penerbangan untuk membuka rute penerbangan ke Kertajati. Sebab menurutnya, maskapai berpandangan bahwa Bandara Kertajati masih sepi peminat.
JK mengatakan, maskapai tak mau ambil risiko mengalami kerugian jika tidak ada penumpang.
"Airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa mau bayar kerugiannya? Kecuali di sekitar Kertajati itu Indramayu, Subang, atau apa lagi sekitarnya berkembang baru bisa (ramai). Sebenarnya sih bisa (ramai) jadi sabar-sabar saja," jelas JK.