JK: Pesta Pemilu 2019 Bisa Tumbuhkan Konsumsi Masyarakat

11 Januari 2019 22:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rangkaian Pemilu 2019 akan mencapai puncaknya pada April mendatang. Wapres Jusuf Kalla (JK) menyakini pemilu akan menguntungkan sektor perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebab, ia mengatakan, rangkaian pemilu bisa memacu tingkat konsumsi masyarakat. Terlebih, sejumlah acara hanya ada di tahun politik, seperti kampanye.
"Kita harap pemilu bisa tumbuhkan konsumsi masyarakat akibat banyak acara, sehingga ekonomi nasional lebih bisa berkembang," kata JK saat menghadiri pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Ritz Calton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (11/1).
Dia menilai, penyelenggaraan pemilu di Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya. Pemilu di negara ini tidak menimbulkan konflik sehingga tidak mengganggu sektor perekonomian.
Hal itu, JK menuturkan, terbukti dengan para investor yang tak berlarian ke luar Indonesia.
"Arah politik terpisah, ekonomi tetap berjalan dengan sendirinya, tidak terpengaruh. Dan terbukti, pasar keuangan baik. Kurs rupiah lebih kuat," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, JK berharap pertumbuhan ekonomi di tahun ini melebihi tahun 2018. Terutama, kata dia, di sektor industri keuangan sehingga bisa mendorong perkembangan ekonomi nasional.
"Tiap tahun ada tantangannya, tidak ada lepas. Kalau pun tidak sesuai, kita harus bisa mengambil keuntungannya," pungkasnya.
Pertemuan tahunan industri jasa keuangan OJK. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan tahunan industri jasa keuangan OJK. (Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan)
OJK Optimistis Kinerja Perekonomian Indonesia Moncer Tahun Ini
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan membaik di tahun 2019. Lebih spesifik, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kinerja sektor jasa keuangan yang positif juga akan terus berlangsung. Menurutnya perekonomian Indonesia diperkirakan mampu tumbuh 5,3 persen dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5 persen.
“Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan diperkirakan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13 plus minus 1 persen dengan Rasio NPL diproyeksikan turun di akhir tahun 2019,” ungkap Wimboh.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga diperkirakan juga meningkat menjadi 8 hingga 10 persen. Selain itu, menurut Wimboh, optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank 2019. Para pelaku perbankan menargetkan ekspansi kredit sebesar 12,06 persen.
Di pasar modal, OJK memproyeksikan tambahan 75 hingga 100 emiten baru di tahun 2019, yang akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi, dengan penghimpunan dana diperkirakan berkisar Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun.
Di Industri Keuangan Non Bank, pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 10 hingga 13 persen dan 14 hingga 17 persen. Aset perusahaan pembiayaan tumbuh 8 persen hingga 11 persen. Sementara, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat, sekitar 7 hingga 9 persen. Sedangkan Dana Pensiun Pemberi Kerja sekitar 13 persen dan 16 persen untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
ADVERTISEMENT