JK soal Dolar AS Rp 14.425: Kesempatan untuk Genjot Ekspor

3 Juli 2018 13:38 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla hadiri Konferensi Future Of Asia. (Foto: Dok. Tim Media Wapres)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla hadiri Konferensi Future Of Asia. (Foto: Dok. Tim Media Wapres)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak liar terhadap rupiah. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut menyentuh level tertingginya pagi ini di Rp 14.425.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa ada sisi positif dari pelemahan rupiah, yakni peluang untuk menggenjot ekspor.
"Rupiah yang melemah itu jangan dilihat jeleknya saja, ada juga sisi positifnya (untuk) eksportir. Maka kita gunakan kesempatan itu, diperbaiki meningkatkan ekspor," kata JK di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/7).
Menurutnya, banyak daerah-daerah yang diuntungkan dari kondisi rupiah saat ini. Daerah dengan produksi sawit dan batu bara misalnya, lebih menikmati imbas dolar yang semakin menguat.
"Rupiah itu ada yang positif ada yang negatif. Kalau di kota ini membuat harga bahan naik yang impor. Tapi di daerah penghasilan barang ekspor, kayak sawit, batu bara, kopi, cokelat itu menikmati," kata JK.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (3/7), dolar AS dibuka di Rp 14.375. Dolar AS kemudian menguat tajam ke Rp 14.400. Belum cukup, dolar AS lagi-lagi menguat dan kini posisinya kembali merangkak naik ke Rp 14.425.