JK Tak Setuju Gaji Menteri Dipotong Seperti di Malaysia

30 Mei 2018 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tun Dr Mahathir Mohamad. (Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)
zoom-in-whitePerbesar
Tun Dr Mahathir Mohamad. (Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)
ADVERTISEMENT
Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi kebijakan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang memotong gaji menteri di kabinetnya sebesar 10% sebagai bentuk penghematan.
ADVERTISEMENT
Menurut JK, kebijakan yang diambil Mahathir sangat mustahil diikuti Indonesia. Pasalnya, gaji menteri di Malaysia lebih besar 3 kali lipat dibandingkan gaji menteri di Indonesia.
"Kalau potong gaji menteri, gaji menteri di Malaysia 3 kali lipat dibanding gaji menteri kita. Kalau dipotong 10% masih lebih jauh (banyak) gaji dia dibanding gaji menteri kita," ungkap JK saat ditemui di Istana Wapres, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (30/5).
Anwar Ibrahim temui Wapres Jusuf Kalla. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim temui Wapres Jusuf Kalla. (Foto: Dok. Istimewa)
Selain menanggapi kebijakan Mahathir, JK juga merespons warga Malaysia yang patungan menggalang dana untuk membantu pemerintahnya melunasi utang negara. JK berpendapat, cara tersebut baik namun uang yang terkumpulkan lewat penggalangan dana oleh warga Malaysia tak mampu melunasi utang pemerintah.
"Saya kira secara simbolis bagus, kalau kata laporannya Malaysia sudah berapa yang terkumpul, kan tak banyak juga," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bagi JK, masalah utang negara harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Indonesia sendiri dikatakan JK pernah melakukan cara yang dipakai Malaysia.
"Dulu pernah kita pakai, pada krisis ada yang (rela) menyerahkan uangnya. Saya kira ini tugas negaralah untuk menyelesaikan itu," sebut JK.