Jokowi Bertemu Apindo, Minta Masukan Perbaikan Regulasi Ekonomi

13 Juni 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (13/6) bertemu para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang digelar di Istana Merdeka ini membahas peluang peningkatan ekonomi. Jokowi meminta masukan dari para pengusaha agar kondisi ekonomi domestik dapat berkembang.
Bukan masukan yang biasa, Jokowi meminta agar pengusaha memberikan saran yang ampuh, yang bisa mendongkrak ekonomi nasional. Kalau perlu, dia mengatakan siap merevisi UU atau menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu).
"Terobosan yang ingin kita lakukan itu betul-betul sebuah terobosan yang memberikan efek tendangan yang kuat bagi ekonomi kita. Baik dari sisi regulasi mungkin revisi UU. Mungkin kalau diperlukan mengeluarkan Perppu misalnya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).
"Ya kalau itu memang diperlukan sekali dan karena posisinya sangat penting dan diperlukan, ya akan kita perlukan sehingga benar-benar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi lantas mengingatkan agar peningkatan ekspor dan impor harus dikejar. Hal itu dinilai sebagai poin penting untuk peningkatan ekonomi Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menegaskan agar jangan sampai Indonesia kalah saing dari negara-negara lainnya, khususnya di ASEAN.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Kita ingin ini menjadi sebuah prioritas dunia usaha sehingga jangan sampai investasi dan ekspor kalah dengan Singapura, udah lama ya kita kalah dengan Malaysia, Thailand, Filipina, terakhir kita kalah lagi dengan Vietnam. Jangan sampai," jelasnya.
Menurut Jokowi, hal itu cukup berlawanan dengan ketersediaan Sumber Daya Alam di Indonesia. Terlebih, dengan luas negara kita yang cukup besar sehingga bisa memaksimalkan pengelolaan hasil-hasil SDA yang ada.
"Kita ini negara besar yang memiliki kekuatan SDA dan SDM yang saya kira menjadi modal besar ke depan, tapi kita juga sudah bertahun-tahun enggak bisa menyelesaikan yang namanya defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya kira ini sebetulnya sesuatu yang kalau kita bisa bekerja sama dengan baik, pemerintah, dunia usaha ini juga bukan barang yang sulit sebetulnya," pungkasnya.