Jokowi Effect Tak Berdampak ke Harga Pangan

20 April 2019 19:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pedagang sayur. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pedagang sayur. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dan rekapitulasi berjenjang (real count) sementara KPU, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) unggul dibanding lawannya.
ADVERTISEMENT
Adapun hasil hitung sementara tersebut memberikan sentimen positif yang salah satunya mendongkrak kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen ke level 6.607,221 dalam sepekan. Rupiah pun sempat menguat ke kisaran level Rp 13.900 per dolar AS. Dana asing pun mengalir deras masuk melalui bursa saham hingga lebih dari Rp 1 triliun dalam sepekan.
Namun ternyata, Jokowi Effect tersebut tidak berdampak positif terhadap harga bahan pokok. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DKI Jakarta Pepen Sefentri.
"Enggak ada pengaruh Jokowi Effect tuh. Lihat aja harga-harga sekarang," katanya kepada kumparan, Sabtu (20/4).
Pedagang cabai di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), sejumlah komoditas seperti cabai merah keriting, cabai rawit hijau, hingga bawang putih ukuran sedang mengalami kenaikan, sehari seusai Pilpres.
ADVERTISEMENT
Adapun cabai merah keriting mengalami kenaikan dari semula Rp 27.500 menjadi Rp 30.000 per kilogram (kg), sementara harga bawang putih ukuran sedang dari semula Rp 59.150 menjadi Rp 60.000 per kg.
"Iya (beberapa harga komoditas naik), jadi fakta di lapangan memang begitu," ucap Pepen.
Dia menyebut, harga komoditas dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sementara untuk harga komoditas yang naik, menurut Pepen, salah satunya disebabkan oleh distribusi komoditas yang tersendat akibat hujan dan hari libur.
"Iya murni permintaan dan penawaran. Dari dulu kan begitu," ujarnya.