Jokowi Ingin Pembangunan Infrastruktur Dibiayai dari Pasar Modal

28 Desember 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi Tiba di Gedung BEI, Jakarta. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi Tiba di Gedung BEI, Jakarta. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya cukup puas dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di posisi 6.194, menguat 3,856 poin atau 0,06 persen di akhir perdagangan tahun 2018. Jokowi pun berharap dengan posisi IHSG saat ini, nantinya ke depan pembangunan infrastruktur bisa dibiayai lewat pasar modal.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, dengan dukungan pasar modal nantinya pembangunan infrastruktur semakin cepat karena pembiayaan lewat pasar modal bisa untuk jangka panjang. Hal itu disampaikan Jokowi usai menutup transaksi saham tahun 2018 di Main Hall, Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/12).
"Bursa Alhamdulillah sore hari ini secara resmi telah kita tutup dan IHSG kita berada pada angka 6.194 menurut saya, hijau. Sebuah capaian yang bagus dan hijau. Yang penting hijau. Tutup, hijau. Yang penting," kata Jokowi.
Jokowi Tutup Perdagangan BEI Tahun 2018 di Gedung BEI, Jakarta  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Tutup Perdagangan BEI Tahun 2018 di Gedung BEI, Jakarta (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Dan kita harapkan tentu saja nantinya pembangunan-pembangunan infrastruktur 2019 akan banyak yang mulai selesai, LRT, tol, baik di Jawa maupun luar Jawa. Nanti bisa di-backup dari pasar modal," lanjut dia.
Jokowi menyebutkan, menurut pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan mencapai 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
"Tadi kurang lebih angkanya itu (bisa 5,2 persen). Nah kurang lebih angkanya itu. Tapi yang penting bukan hanya pertumbuhan ekonomi tetapi juga yang berkaitan dengan inflasi," ucap Jokowi.
Jokowi memastikan, inflasi tahun ini lebih rendah dari tahun lalu. Tetapi Jokowi tak mengetahui dengan pasti perkiraan angka inflasi tersebut.
"Hanya angkanya di 3,0 persen, enggak tahu 0 berapa. Tapi yang jelas di bawah tahun lalu. Saya kira ini sebuah angka yang menunjukkan bahwa pengendalian harga-harga yang ada di pasar itu bisa dilakukan oleh pemerintah, BI, dan sektor riil di lapangan," tuturnya.