news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Jawab Prabowo Soal Rp 11.000 T di Luar Negeri: Mana Buktinya?

1 Maret 2019 11:40 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan  usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jokowi menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto, yang mengatakan lebih dari Rp 11.000 triliun uang Warga Negara Indonesia (WNI) berada di luar negeri. Hal ini sebelumnya disampaikan Prabowo saat pidato kebangsaan di acara 'Prabowo Menyapa', di Grand Pacific Hall, Sleman, DIY, Rabu (27/2).
ADVERTISEMENT
"Uang Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank, di seluruh bank di dalam negeri jumlahnya Rp 5.400 triliun, berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri," kata Prabowo.
Ia mengatakan, data mengenai uang WNI yang berada di luar negeri tersebut diakui oleh para menteri Kabinet Kerja. Kekayaan yang dimiliki Indonesia perlahan mengalir ke negara lain.
"Kekayaan Bangsa Indonesia tidak tinggal di Republik Indonesia. Kekayaan negara kita mengalir ke luar negeri dan ini diakui oleh menteri-menteri dari kabinet pemerintahan yang sekarang berkuasa," lanjut Prabowo.
Menanggapi pernyataan tersebut, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi meminta Prabowo menyampaikan data dan bukti-bukti kepada pemerintah. Jika memang benar, Jokowi menyatakan akan mengejar harta tersebut agar dibawa pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ya datanya di ini saja, kalau memang ada data dan ada bukti-bukti mengenai itu, ya disampaikan saja ke pemerintah, akan kita kejar kalau memang ada benar," ujar Jokowi dalam kunjungan kerja ke Gorontalo, Jumat (1/3).
Data Prabowo dari Pemerintah Berdasarkan penelusuran kumparan, angka Rp 11.000 triliun itu berasal dari pemerintah sendiri. Pada 2016 saat mendorong program tax amnesty, Bambang Brodjonegoro yang saat itu masih menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Kerja menyatakan bahwa potensi aset WNI yang disimpan di luar negeri mencapai lebih dari Rp 11.000 triliun.
"Saya bicara potensinya, melihat potensinya seperti itu. Tadi kan sempat disebut bahwa GDP kita Rp 11.000 triliun, tepatnya Rp 11.400 triliun. Nah dari perhitungan kasar kami, potensinya uang Indonesia di luar negeri, maka saya sebut lebih besar dari GDP kita, jadi lebih dari Rp 11.400 triliun (setara USD 876 miliar dengan kurs Rp 13.000 per dolar AS)," ungkap Bambang pada 4 Mei 2016.
ADVERTISEMENT
Jokowi pun pernah membenarkan data tersebut. Dikutip dari setkab.go.id, Jokowi menyatakan bahwa ternyata uang bangsa Indonesia yang berada di bawah bantal, di bawah kasur, dan yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali. Data yang ada di kementerian ada kurang lebih Rp 11.000 triliun.
“Datanya saya ada di kantong saya ada. Yang hadir di sini saya hafal satu, dua masih nyimpan di sana, masih. Wong namanya ada di kantong saya,” kata Jokowi saat menghadiri acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di Hotel Clarion, Makassar, 25 November 2016.