Jokowi ke Sandi: Keluhan 1-2 Orang Tidak Bisa Dijadikan Tolok Ukur
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengungkapkan upaya untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan. Salah satu caranya adalah menggunakan energi baru atau biofuel.
ADVERTISEMENT
"Untuk energi kita bangun biofuel. Kita ada 10 juta hektare lahan rusak, kita bangun. Ibu Mya di Tegal mengeluh tagihan listriknya tadinya Rp 300-400 ribu sekarang di atas Rp 1 juta. Ini yang harus kita selesaikan," ujar Sandi dalam debat capres-cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).
"Cara-cara ini sudah kita mulai, kita lakukan, tapi sekali lagi ini ekonomi makro, bukan ekonomi mikro yang sekali bangun langsung jadi. Enggak bisa juga seperti Bapak sampaikan, ibu ini ibu ini. Ini mengelola ekonomi makro, agregat produksi itu bukan hanya orang per orang dijadikan patokan, tidak bisa," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, untuk menyelesaikan suatu persoalan ekonomi makro perlu melihat dari sisi suplai dan permintaan, serta data yang kuat. Jokowi bilang, tak mungkin membuat suatu kebijakan hanya dari keluhan satu hingga tiga orang saja.
"Secara garis besar seperti apa betul-betul pakai angka-angka yang didasarkan data-data, survei-survei. Tidak mungkin kita melakukan kebijakan hanya berdasarkan 1-2 atau 3 orang yang menyampaikan keluhan kepada Bapak dan itu sering Bapak sampaikan sebagai contoh secara terus-menerus. Saya kira kalau ekonomi makro tidak bisa seperti itu," tambahnya.