Jokowi: Kemudahan Berusaha Dorong Peningkatan Investasi RI

16 Agustus 2018 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2018 (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2018 (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi hari ini memberikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Bersama DPR dan DPD RI. Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menyinggung soal investasi Indonesia yang terus membaik.
ADVERTISEMENT
Dia menekankan pentingnya kemudahan berusaha sebagai kunci untuk meningkatkan investasi. Menurutnya, jika investasi meningkat, maka pertumbuhan ekonomi bisa menjadi lebih tinggi.
"Jika investasi meningkat, maka pertumbuhan ekonomi juga menjadi lebih tinggi. Kemudahan berusaha dalam berbagai skala turut didorong pemerintah dengan reformasi struktural, termasuk dengan reformasi sistem perizinan," ujar Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan DPD RI, Jakarta, Kamis (16/7).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, saat ini pemerintah telah meluncurkan sistem perizinan online terintegrasi atau online single submission (OSS). Menurut dia, hal ini dapat mendorong standarisasi birokrasi perizinan, baik di tingkat pusat hingga daerah, menjadi lebih mudah dan cepat serta terintegrasi.
"Berbagai program reformasi struktural telah meningkatkan daya saing perekonomian nasional secara signifikan. Peringkat Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia melompat 48 peringkat selama tiga tahun menjadi posisi 72 pada tahun 2018," katanya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pembangunan gedung (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan gedung (Foto: Pixabay)
Selain itu, Jokowi juga menyebut peringkat Global Competitiveness Index Indonesia naik 5 peringkat dari posisi 41 di tahun 2016 menjadi posisi 36 di 2017.
"Kepercayaan dunia internasional terhadap ketangguhan dan prospek positif ekonomi Indonesia juga terlihat dengan Indonesia yang sudah mendapatkan peringkat investment grade, layak investasi, dari lembaga-lembaga pemeringkat internasional ternama, seperti Moody’s, Fitch, dan S&P," jelas dia.
Kepercayaan internasional tersebut, kata dia, adalah momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan investasi dan mendorong ekspor produk-produk domestik, termasuk ke negara-negara non-tradisional.
"Peningkatan investasi dan ekspor adalah kunci apabila kita ingin memiliki ekonomi yang tangguh," tambahnya.
Adapun pada kuartal II 2018, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 176,3 triliun, naik 3,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, selama kuartal II 2018, realisasi PMDN tercatat sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1 persen dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Sedangkan realisasi PMA tercatat sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9 persen dari Rp 109,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017.