Jokowi: Manfaatkan Peluang di Tengah Perang Dagang

24 Oktober 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Ngopi di A Cup for Solidarity by BRIKOPI IMF-WB 2018 Bali (Foto: Dok. BRI)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Ngopi di A Cup for Solidarity by BRIKOPI IMF-WB 2018 Bali (Foto: Dok. BRI)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Jokowi kembali menyinggung soal perang dagang yang tengah melanda dunia. Kata Jokowi, perang dagang sebenarnya juga menciptakan peluang buat Indonesia.
Akibat perang dagang, ada negara pengekspor yang terpaksa keluar dari negara tujuan ekspornya. Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ini dengan masuk ke negara tujuan ekspor yang ditinggalkan itu.
"Saya ingatkan ada pertarungan, perang dagang, gunakan perang ini ada peluang, gunakan peluang ini untuk masuk ke pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang. Ini kesempatan, ini adalah peluang yang bisa dan harus dipergunakan sebaik mungkin," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, Indonesia tengah mengalami defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). CAD pada 2017 mencapai USD 17,3 miliar. Untuk menambal defisit itu, Indonesia harus menggenjot ekspor.
ADVERTISEMENT
"Neraca dagang kita harus kita perbaiki dengan cara apa, ya ekspor harus leboh besar dari impor, sekarang ini impor lebih besar dari ekspor, ya makanya defisit terus. Saya menghargai usaha keras untuk masuk ke pasar ekspor terutama negara nontradisional. Alhamdulillah September kemarin ada titik terang, neraca dagang kita mulai surplus USD 220 juta, masih kecil tapi sudah surplus," ucapnya.
Presiden Jokowi di acara pembukaan Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD, Rabu (24/10/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di acara pembukaan Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD, Rabu (24/10/2018). (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Menurut Jokowi, neraca perdagangan Indonesia mulai membaik karena ekspor terus tumbuh. Pihaknya berjanji berupaya memberi kemudahan agar para pelaku usaha Indonesia bisa meningkatkan ekspor.
"Bahwa ekspor Januari-September 2018 berada di USD 122 miliar, tumbuh 9,2 persen dibandingkan 2017 yang lalu, artinya semakin tahun ekspor kita lebih baik. Pemerintah terus mendorong, saya belum tahu insentif apa yang bisa diberikan sehingga pabrik, dunia usaha, industri semua terdorong masuk ke pasar ekspor," tutupnya.
ADVERTISEMENT