Jokowi: Saya yang Minta Jadi Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah

7 Februari 2019 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susana silaturahmi Kiai dan Habib Jadetabek dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susana silaturahmi Kiai dan Habib Jadetabek dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat bertemu dengan ratusan kiai dan habib dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek), Presiden Jokowi menceritakan soal awal mula dirinya menjadi Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Jokowi mengaku dirinya yang mengajukan diri jadi ketua KNKS meski di negara lain jabatan itu dipegang oleh menteri.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saya ketua KNKS, saya minta ketuanya saya. Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah, saya ketuanya. Kalau negara lain biasanya menteri, ini saya ambil alih," kata Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/2).
Bukan tanpa alasan Jokowi mengajukan diri. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan keputusannya itu dipengaruhi dengan tingkat ekonomi syariah di Indonesia yang hanya mencapai 5 persen saja.
Foto bersama Kiai dan Habib Jadetabek dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Padahal, Indonesia merupakan negara terbesar dengan mayoritas Islam terbanyak. Hal itu jauh berbeda dengan negara lainnya yang lebih tinggi ekonomi syariahnya, meski berada di bawah urutan sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak.
"Karena saya melihat Indonesia sebagai sebuah negara penduduk muslim terbesar di dunia. Ekonomi syariah baru 5 persen, Malaysia 23 persen, Saudi 51 persen, UEA 19 persen," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Padahal Indonesia pasar besar keuangan syariah. Kita kalah dengan Malaysia dan negara-negara lain," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi (kelima kiri) berjalan dengan Kiai dan Habib Jadetabek di Istana Negara, Kamis, (7/2). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Untuk itu, Jokowi berusaha menghadapi tantangan peningkatan ekonomi syariah agar bisa melewatinya dengan baik. Sehingga, apabila berhasil jabatan itu akan diserahkan pada menteri terkait.
"Keuangan syariah baru 5 persen. Ada sesuatu sehingga sekarang saya juga pingin ngerti tantangan di mana? Hambatan di mana? Nanti kalau sudah berjalan saya serahkan pada menteri terkait. Tapi tidak gampang, ada banyak hal harus kita luruskan," tuturnya.