Jokowi Sentil Pertamina yang Malas Cari Minyak Sejak 1970-an

2 Mei 2018 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya saat membuka acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2018 pagi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil PT Pertamina (Persero) yang malas melakukan eksplorasi minyak dan gas (migas).
ADVERTISEMENT
BUMN perminyakan itu, kata Jokowi, terakhir kali menemukan cadangan migas besar pada era 1970-an. Setelah itu sampai sekarang, Pertamina malas mencari cadangan migas.
"Yang sering membuat saya geleng-geleng kepala, di industri migas ini, sebagai contoh misalnya Pertamina. Informasi yang saya terima sejak tahun 1970-an tidak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah yang besar sampai saat ini. Yang ada eksplorasi yang kecil-kecil. Ini ada apa?," kata Jokowi dalam acara IPA Convex 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu (2/5).
Sebenarnya masih banyak cadangan migas yang tersimpan di perut bumi Indonesia. SKK Migas mencatat, hingga awal 2018 terdapat 128 cekungan di seluruh Indonesia yang berpotensi memiliki kandungan hidrokarbon. Adapun hidrokarbon merupakan senyawa migas.
Dari 128 cekungan tersebut, sebanyak 74 cekungan hingga saat ini masih belum dieksplorasi untuk kemudian dimanfaatkan hasil migasnya. Padahal jika dieksplorasi, Indonesia dapat memiliki cadangan migas baru.
ADVERTISEMENT
Untuk menggiatkan eksplorasi migas, Jokowi memerintahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk menyederhanakan perizinan dan memberi kemudahan-kemudahan untuk kegiatan eksplorasi migas.
"Saya perintahkan tahun yang lalu Menteri ESDM memangkas sebanyak-banyaknya regulasi, peraturan yang ada di Kementerian ESDM. Sudah dipangkas 186 peraturan yang membuat ruwet, bertele-tele kalau mau investasi di bidang ini. Yang kita harapkan ini bisa lebih menyederhanakan, bisa lebih memudahkan sehingga investasi lebih banyak masuk ke negara kita Indonesia," ujarnya.
Data penemuan cadangan migas di Indonesia  (Foto: Dok. SKK Migas)
zoom-in-whitePerbesar
Data penemuan cadangan migas di Indonesia (Foto: Dok. SKK Migas)
Sebelumnya diberitakan, hampir semua cadangan migas berukuran besar di Indonesia merupakan hasil eksplorasi perusahaan asing. Mulai dari Minas dan Duri, Attaka, Arun, Natuna D-Alpha, Handil, Tunu, hingga Abadi ditemukan oleh perusahaan migas asing.
Sementara cadangan migas terbesar yang pernah ditemukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah Jatibarang pada 1967 alias 51 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Discovery cadangan migas ukuran besar di Indonesia semuanya oleh perusahaan asing, kecuali Jatibarang (1967) yang discovery oleh Pertamina," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi.