Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2020

16 Agustus 2019 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam sidang tahunan RAPBN. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam sidang tahunan RAPBN. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,3 persen pada tahun mendatang. Angka ini stagnan dari target APBN 2019 yang juga ditetapkan di 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Jokowi bilang, konsumsi rumah tangga dan investasi masih akan menjadi faktor utama pendorong ekonomi domestik di 2020.
"Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen, dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya," ujar Jokowi saat pidato kepresidenan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Tak hanya itu, laju inflasi akan tetap dijaga di level 3,1 persen. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target tahun ini yang sebesar 3,5 persen.
"Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat," katanya.
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menghadiri Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Selanjutnya, di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditargetkan Rp 14.400. Level ini menguat dibandingkan target tahun ini yang sebesar Rp 15.000 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
"Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat. Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi," katanya.
Dengan demikian, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4 persen. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang ditargetkan 5,3 persen.
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar USD 65 per barel, turun dari target tahun ini yang sebesar USD 70 per barel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Jokowi bilang, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditas global.
"Keempat, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari," tambahnya.
ADVERTISEMENT