Jokowi Turunkan Anggaran Subsidi di 2019

16 Agustus 2018 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi saat pengukuhan anggota Paskibraka Nasional di Istana Negara, Rabu (15/8/2018). (Foto: Dok Kemenpora)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat pengukuhan anggota Paskibraka Nasional di Istana Negara, Rabu (15/8/2018). (Foto: Dok Kemenpora)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menurunkan pagu anggaran subsidi di tahun depan, baik subsidi energi maupun nonenergi. Adapun penyaluran subsidi ini diarahkan agar lebih tepat sasaran dan menuju penyaluran dana nontunai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diterima kumparan, Kamis (16/8), anggaran subsidi pada tahun depan sebesar Rp 220,9 triliun, menurun 3,1 persen dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 228,1 triliun.
Anggaran untuk subsidi energi di tahun depan sebesar Rp 156,5 triliun, menurun 4,2 persen dibandingkan tahun ini sebesar Rp 163,5 triliun. Secara rinci, anggaran subsidi energi di tahun depan mencakup subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 100,1 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 56,5 triliun.
Jokowi dan JK usai Sidang Tahunan MPR RI, Kamis (16/8/2018) (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK usai Sidang Tahunan MPR RI, Kamis (16/8/2018) (Foto: Dok. Biro Pers Setpres/Agus Suparto)
Adapun perbaikan subsidi energi di tahun depan tersebut dilakukan melalui perbaikan penyaluran untuk ketepatan sasaran. Selain itu, subsidi solar juga ditetapkan sebesar Rp 2.000 per liter, dengan volume solar sebanyak 14,5 juta kilo liter (kl), minyak tanah 610.000 kl, dan elpiji 6.978 juta kg.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk subsidi listrik, akan ditujukan untuk subsidi yang tepat sasaran untuk pelanggan 480 volt ampere (VA) dan 900 VA, peningkatan rasio elektrifikasi, serta peningkatan penggunaan energi terbarukan.
Selain itu, subsidi nonergi di tahun depan dianggarkan sebesar Rp 64,3 triliun, juga menurun dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 64,7 triliun. Terdiri dari subsidi pupuk sebesar Rp 29,5 triliun, public service obligation (PSO) sebesar Rp 6,8 triliun, dan subsidi bunga kredit program sebesar Rp 16,7 triliun.