Jokowi: Tutup 2018, Indonesia Makin Berdaulat Kelola Sumber Daya Alam

31 Desember 2018 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wilayah kerja Blok Mahakam (Foto: AFP/John Macdougall)
zoom-in-whitePerbesar
Wilayah kerja Blok Mahakam (Foto: AFP/John Macdougall)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memaparkan kinerja pemerintahannya dalam mengelola kekayaan sumber daya alam, yang sebelumnya dikuasai perusahaan asing. Ia bersyukur di akhir tahun 2018 ini, Indonesia semakin berdaulat atas kekayaan sumber daya alam yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, kita menutup tahun 2018 dan memasuki tahun yang baru, sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas bumi dan kekayaan alamnya sendiri," tulis Jokowi dalam akun Instagram @jokowi, Senin (31/12).
Dalam postingan itu, Jokowi memaparkan kinerja dalam mengambil alih Blok Mahakam, Blok Rokan, hingga yang terbaru yaitu 51 persen saham Freeport Indonesia.
Blok Mahakam di Kalimantan, kata dia, selama 50 tahun terkahir dikuasai oleh kontraktor asing dari Prancis (Total) dan Jepang (Inpex Corporation). Tapi pada 1 Januari 2018, wilayah yang kaya akan minyak dan gas itu dikelola oleh Pertamina.
Kemudian, Blok Rokan yang dikelola PT Chevron dari Amerika Serikat juga tak jauh berbeda. Setelah 50 tahun dikelola asing, pada 2018 ini, pengelolaan ladang minyak itu dimenangkan oleh Pertamina. Pengelolaan oleh Pertamina akan dimulai pada 2021 saat masa kontrak Chevron habis.
Presiden Jokowi umumkan Indonesia sah miliki 51 persen saham Freeport di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi umumkan Indonesia sah miliki 51 persen saham Freeport di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina untuk mengelola delapan blok migas yang habis masa kontraknya tahun ini. Delapan blok itu, selain Blok Mahakam dan Blok Rokan, juga Blok Tuban di Jawa Timur, Blok Ogan Komering di Sumatra Selatan, Blok South East Sumatera (SES) di lepas pantai Lampung dan Jakarta, Blok North Sumatera Offshore (NSO) di pesisir timur Sumatra, Blok East Kalimantan, Blok Attaka di Kalimantan Timur, Blok Tengah, dan Blok Sanga-Sanga," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya yang menurut Jokowi melalui usaha alot adalah menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia di Papua. Sebab selama 40 tahun terkahir, Indonesia hanya mendapatkan 9,3 persen bagian Freeport.
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. (Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi)
"Yang sulit adalah mengambil alih tambang Freeport di Papua. Negosiasinya berlangsung 3,5 tahun, mereka menawar 30 persen, tapi saya menolak. Kita harus mendapatkan hak kepemilikan mayoritas 51 persen," ujar Jokowi.
"Alhamdulillah, upaya panjang itu sudah membuahkan hasil. Kepemilikan saham kita di Freeport Indonesia kini menjadi 51 persen," tambahnya.
Dengan hal tersebut, Jokowi menegaskan pemerintahannya memiliki komitmen untuk mengupayakan kedaulatan negara atas sumber daya alam. Yakni mengambil alih penguasaan dan pengelolaan pihak asing.