Jokowi Undang Perwakilan Bank Dunia, Minta Analisis Ekonomi Global

2 September 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rodrigo A Chaves-Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, menemui Presiden Joko Widodo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rodrigo A Chaves-Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, menemui Presiden Joko Widodo. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timur Leste, Rodrigo A Chaves, bertemu dengan Presiden Joko Widodo secara tertutup di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu diketahui turut ditemani Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Usai pertemuan digelar, kepada awak media, Rodrigo menjelaskan sengaja diundang Jokowi karena ingin mendengarkan analisis tentang kondisi ekonomi global.
Rodrigo pun mengingatkan Jokowi bahwa kondisi ekonomi global cukup lemah. Berbagai dampak negatif dari pelemahan itu pun kemungkinan bisa dirasakan dalam perekonomian Indonesia.
"Kami bilang bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang melemah. Risiko resesi pada ekonomi global meningkat, ada juga beberapa poin yang perlu diwaspadai pada situasi geopolitik saat ini. Indonesia perlu terus memonitor dan menyiapkan langkah (mitigasi)," kata Rodrigo di lokasi.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Untuk itu, Bank Dunia menyarankan agar pemerintah Indonesia lebih menekankan pada penanaman modal asing. Tentunya, pemerintah Indonesia harus mempermudah regulasi agar investor bisa merealisasikan investasinya di dalam negeri. Investasi masuk bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit).
ADVERTISEMENT
"Cara paling ampuh untuk mendorong ekonomi adalah dengan memperbaiki current account defisit dengan penanaman modal asing (FDI). Cara itu paling baik untuk menambah modal juga memperbaiki aliran portofolio," jelasnya.
"Pemerintah perlu memberikan kredibilitas yang dibutuhkan dalam FDI. Aturan mainnya harus jelas, stabil, memenuhi aspek kepatuhan terhadap aturan yang berlaku," tambahnya.
Lebih lanjut, Rodrigo juga menegaskan maksud kedatangannya itu tidak untuk menawarkan program Bank Dunia untuk pemerintah ke depan.
"Enggak, enggak. Presiden cuma nanya opini kita terkait kebijakan kebijakan terkait ekonomi global," pungkasnya.