Jokowi Ungkap Penyebab Usaha Mebelnya Kalah Beken dari Markobar

18 Desember 2017 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko widodo di acara "Entreprenuer Wanted" (Foto: Twitter @KSPgoid)
zoom-in-whitePerbesar
Joko widodo di acara "Entreprenuer Wanted" (Foto: Twitter @KSPgoid)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo tampil sebagai salah satu pembicara kunci dalam acara "Entrepreneur Wanted!" yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesa, kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Seperti diketahui, sebelum terjun ke politik dan menjabat di pemerintahan Jokowi menjalankan usaha perkayuan dengan memproduksi meubel.
ADVERTISEMENT
Kepada peserta "Entrepreneur Wanted!", mantan Walikota Solo itu mengungkapkan pentingnya membangun brand value bagi khususnya bagi perusahaan rintisan (start up).
"Sekarang ini yang penting memang membangun sebuah brand dari setiap produk itu penting sekali," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menjadi pembicara kunci dalam acara "Entrepreneurs Wanted! (EW!)" di Bandung, Senin (18/12).
Menurutnya, brand value pada sebuah usaha itu sangat penting bahkan kerap nilainya melebihi aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Presiden seperti dilansir Antara, menceritakan pengalamannya ketika pada generasi terdahulu aset, pabrik, jumlah karyawan, hingga kinerja ekspor menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha.
Namun, bagi generasi saat ini brand value justru lebih besar nilainya ketimbang hal-hal yang dulu dibanggakan oleh pengusaha generasi lama.
Toko Martabak Markobar (Foto: Dok. Instagram @chillipari)
zoom-in-whitePerbesar
Toko Martabak Markobar (Foto: Dok. Instagram @chillipari)
Dari pengalamannya selama 27 menjadi pengusaha mebel, Jokowi mengaku terkejut saat brand value usahanya dikalahkan hingga lima kali lipat oleh usaha martabak "Markobar" milik putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang merintis brand Markobar.
ADVERTISEMENT
"Baru 5 tahun brand value pabrik kayu yang saya miliki dengan martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran 5 kali lipat," katanya.
Hal itulah yang menurut Jokowi membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.
Ia juga berpendapat pentingnya membangun rekam jejak dan portofolio yang baik bagi calon wirausaha. "Ya oleh sebab itu harus punya rekam jejak berapa tahun kemudian portofolionya seperti apa itu yang penting dalam usaha itu," ujarnya, menegaskan.
Pemerintah sendiri kata dia, saat ini sedang menyiapkan program untuk membantu start up untuk merintis bisnisnya karena ia menyadari risiko bisnis sangat besar saat seseorang baru memulai usaha.
ADVERTISEMENT