Jonan Beri Penghargaan ke 120 Perusahaan Energi yang Ikut Bantu Palu

17 Desember 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberi penghargaan ke 120 perusahaan yang membantu pulihkan kota Palu, di kantornya. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberi penghargaan ke 120 perusahaan yang membantu pulihkan kota Palu, di kantornya. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usai Palu dan Donggala dihantam gempa dan tsunami beberapa waktu lalu, langkah-langkah pemulihan segera dilakukan. Evakuasi para korban, pemulihan listrik, stok BBM dan LPG, sanitasi, dan sumber logistik lainnya jadi prioritas.
ADVERTISEMENT
Seminggu berlalu, listrik di Palu dan Donggala pun mulai menyala. Penerangan di sana benar-benar kembali 100 persen pada minggu kedua. Begitu pun dengan SPBU yang dibangun dan sumber air bersih.
Atas kerja keras ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan penghargaan kepada 120 perusahaan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ESDM Siaga Bencana yang diterjunkan pasca gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Ke-120 perusahaan ini tergabung dalam Tim Emergency Response Team (ERT) yang dikomandai Menteri ESDM bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberi penghargaan ke 120 perusahaan yang membantu pulihkan kota Palu, di kantornya. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberi penghargaan ke 120 perusahaan yang membantu pulihkan kota Palu, di kantornya. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Jonan menyampaikan, penanganan pascabencana terus dilakukan oleh Tim ESDM Siaga Bencana hingga saat ini, termasuk pemulihan dan penyediaan air bersih.
“Terima kasih atas bantuan semua stakeholder, terima kasih juga kepada tim PLN dan Pertamina yang bisa memulihkan layanannya dengan waktu singkat. Saya berpesan kepada Badan Usaha untuk turut melestarikan lingkungan di lingkungannya masing-masing, menjaga lereng dan sebagainya untuk mengurangi potensi bencana,” kata Jonan usai memberikan penghargaan di Kantornya, Jakarta, Senin (17/12).
ADVERTISEMENT
Jonan juga menegaskan, sebagai negara yang berada di jalur ring of fire, Indonesia memang rawan bencana. Tapi sebagai manusia, masyarakat bisa menghindarinya.
Karena itu, dia menganjurkan setiap pemda kabupaten dan kota yang berwenang terbitkan tata ruang, harus berkonsultasi mana lokasi yang layak dihuni manusia dan tidak karena berpotensi bencana tinggi seperti likuifaksi.
"Likuifaksi ini dari Kementerian ESDM datanya sudah lama. Jadi saya minta tolong dalam tata ruang, mana lokasi yang harus dihuni dan dihindari. Memang bencana tidak bisa diprediksi, tapi kita bisa menghindarinya," kata dia.
Alat berat sedang mengangkut bagian reruntuhan jembatan kuning, Palu, Rabu (24/10/2018).  (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat sedang mengangkut bagian reruntuhan jembatan kuning, Palu, Rabu (24/10/2018). (Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan)
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei memberikan apresiasinya kepada Tim ESDM Siaga Bencana yang selalu hadir maksimal 2 x 24 jam pasca kejadian. Kementerian ESDM, katanya, telah menjadi contoh bagaimana pemerintah dan perusahaan berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Satry Nugraha melaporkan, Tim ESDM Siaga Bencana ini merupakan gabungan ERT yang berasal dari 65 perusahaan yang dikoordinasikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
Sebanyak 65 tim diturunkan, 45 unit alat berat diterjunkan terdiri dari excavator, dozer, low boy, rock breaker, dump truck, crane, tower lamp, fuel truck, dan water. Tim ERT yang hadir dengan total sejumlah 855 orang, terdiri dari rescue, operator, support, dokter, perawat, bidan, apoteker, dan psikolog.
Dalam rangka memudahkan koordinasi antar tim dan mobilisasi alat-alat berat, maka ditetapkan Posko Utama Tim ESDM Siaga Bencana di depan Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Jl. Prof Mohammad Yamin, Desa Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan.
ADVERTISEMENT
Adapun hasil kegiatan KESDM siaga bencana, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Penyelamatan dan Evakuasi Korban
Dalam kegiatan ini Tim ESDM Siaga Bencana berhasil menyelamatkan 1 korban dalam kondisi hidup di reruntuhan Hotel Roa-Roa, dimana posisi korban dalam keadaan terjepit reruntuhan. Tim ESDM Siaga Bencana telah melakukan evakuasi dengan total jenazah yang dievakuasi sebanyak 220 jenazah.
2. Kegiatan Pelayanan Medis
Penanganan kesehatan dan pelayanan medis telah dilakukan di 33 lokasi terhadap 13.126 orang yang berkoordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Penanganan kesehatan atau pelayanan medis telah dilakukan.
3. Survey Geologi
Penanganan air bersih juga dilakukan Tim ESDM Siaga Bencana dengan membuat sumur bor sebanyak 40 lokasi. Tim ESDM Siaga Bencana juga melakukan survei geologi untuk pembuatan Peta Zonasi Rawan Bencana yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan Rehab Rekon wilayah Palu. Survei tersebut meliputi survei kegempaan mikrozonasi, survei struktur geologi dan Sesar Palu, pengukuran Ground Penetration Radar (GPR), survei likuifaksi dan gerakan tanah. Peta ini dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan dan mitigasi bencana, khususnya untuk daerah Palu – Donggala Barat.
ADVERTISEMENT
4. Bantuan Logistik
Sebanyak 51 perusahaan dan perorangan sebanyak 862 orang telah memberikan kontribusi bantuan logistik, berupa kebutuhan hidup sementara di pengungsian, obat-obatan, tenda untuk kebutuhan sekolah, alat pengelolaan air bersih bagi 22.524 warga, dan lain-lain yang disalurkan melalui koordinasi dengan BNPB dan Korem 132 Tadulako.
5. Pemulihan Infrastruktur
Tim ESDM Siaga Bencana dengan cepat ikut membantu melakukan kegiatan pemulihan infrastruktur. Kegiatan ini diprioritaskan pada pembersihan, pembukaan akses jalan, perobohan gedung, dan lain-lain untuk fasilitas umum dengan menyediakan alat berat, operator dan tim rescue. Pemulihan tersebut dilakukan di daerah Petobo seluas 40 ha.
Meskipun status keadaan darurat dihentikan pada tanggal 26 Oktober 2018, Tim ESDM Siaga Bencana tetap berkontribusi pada masa transisi menuju pemulihan dengan melakukan kegiatan pemulihan di Balaroa seluas 90 ha, dengan menurunkan 15 unit alat berat dan 20 orang operator.
ADVERTISEMENT