Jonan Minta PLN Cek Lagi Kebutuhan Listrik ke KPU

12 April 2019 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari pencoblosan dalam pemilihan umum 17 April 2019 makin dekat. Di hari itu, seluruh masyarakat Indonesia bakal menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, calon legislatif, dan partai peserta pemilu.
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta PT PLN (Persero) untuk mengecek pasokan dan sistem kelistrikan PLN di semua daerah, hingga ke unit rayon terkecil. Ini penting dilakukan agar pasokan listrik terjamin untuk mendukung jalannya proses pemilu.
"Saran saja, tinggal implementasi, terutama tanggal 17 April 2019 karena serentak di Nusantara. Ini TPS (jumlah) ratusan ribu. Jadi tolong monitoring sampai ke unit rayon," kata Jonan saat meninjau kesiapan listrik di Kantor Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali PT PLN (Persero) di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (12/4).
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau PLN Ungaran. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Saran kedua, kata Jonan, PLN harus mengecek kembali juga apa saja kebutuhan yang kurang dalam pemenuhan listrik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tak hanya di pusat, Jonan meminta PLN cek ke Komisi Pemilihan Umum Daerah hingga ke Tempat Pemilihan Suara (TPS), terutama yang daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
PLN sendiri sudah melakukan listrik siaga untuk pemilu 2019 mulai 17 Maret hingga 24 Mei. Perusahaan memastikan pasokan tak terganggu hingga hari penghitungan suara pemilu.
"Kedua, saran saya mulai sekarang sampai tanggal 17 April bicara lagi sama KPU kurangnya apa. Kalau bisa per KPUD, khususnya daerah remote. Lainnya, saya kira mestinya sudah oke. Setelah itu saat penghitungan di KPUD jangan sampai terganggu. Ini sampai proses perhitungannya, logistik pesta demokrasi selesai," ucapnya.
Pada tanggal 17 April 2019, beban listrik diproyeksikan mengalami penurunan menjadi sebesar 15.571 MW untuk beban puncak siang hari dan sebesar 22.895 MW untuk beban puncak malam hari atau mengalami penurunan sekitar 12 persen-29 persen atau sekitar 5 ribu MW.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN Amir Rosidin mengatakan beberapa upaya yang dilakukan PT PLN P2B Jawa Bali dalam menyiapkan dan menyiagakan pemenuhan pasokan listrik menjelang pemilu antara lain, menetapkan Siaga Pemilu Presiden dan legislatif Tahun 2019 tanggal 17 Maret-24 Mei 2019.
Lalu, menyiapkan SOP Khusus Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali periode Pemilu Presiden dan legislatif Tahun 2019 dan menyiapkan Kecukupan pasokan daya dan cadangan sistem.
Perusahaan juga menyiapkan pembangkit dan transmisi agar andal dengan mengatur jadwal pemeliharaan pembangkit dan transmisi di luar masa siaga Pemilu pilpres.
Selanjutnya, melakukan Piket Siaga dan Pelaporan Kondisi Sistem Jawa Bali dan meningkatkan kesiagaan, menjaga Keandalan dan Kualitas Pasokan Listrik pada semua Tempat Pemungutan Suara (TPS).
ADVERTISEMENT
Perusahaan tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan, dan meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran dan Distribusi, meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi.
"Di seluruh Indonesia kita minta unit cek ke semua lokasi. Personel kami ada 19 ribu. PLN siap hadapi pemilu dan kegiatan sudah kita perhitungkan semua," ucap Amir.